REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan Wahdah Islamiyah akan menyelenggarakan muktamar ketiga. Tema Muktamar tersebut adalah mewujudkan Indonesia damai dan berperadaban dengan Islam yang wasathiyah. Muktamar ini rencananya akan berlangsung 17 hingga 20 Juli 2016.
"Muktamar ini akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Masjid Istiqlal pada (17/7) mendatang. Sedangkan Muktamar akan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede selama tiga hari," jelas Zaitun belum lama ini.
Sebanyak 2.500 perwakilan dari seluruh Indonesia dijadwalkan hadir dalam muktamar tersebut. Muktamar Wahdah Islamiyah ini juga akan dimeriahkan oleh acara pendukung oleh keluarga peserta.
Sebelum Muktamar Wahdah Islamiyah mengadakan Tabligh Akbar dengan tema sejuta cinta untuk Indonesia. Tabligh Akbar telah diselenggarakan di 50 kota selama dua bulan.
Tabligh Akbar ini bertujuan untuk menyebarkan Islam yang cinta damai dan penuh kasih. Ini juga sebagai salah satu cara Wahdah Islamiyah untuk memerangi terorisme yang menyudutkan Islam.
Penutupan dilakukan akhir Mei lalu di Masjid Bank Indonesia bersama Ustaz Yusuf Mansur. Peserta Tabligh Akbar ini pun mencapai 10 ribu jamaah di setiap tempat.
Sebelum Muktamar, Wahdah Islamiyah berencana untuk mengadakan seminar pramuktamar di Jakarta. Berbeda dengan dua Muktamar sebelumnya yang diselenggarakan di Makassar, Muktamar kali ini diselenggarakan di Jakarta.
Rencananya Muktamar ke III ini akan dihadiri oleh Menteri Agama, Menteri Pendidikan, Kapolri, Ketua DPD. Nantinya mereka akan menjadi pembicara dalam setiap materi muktamar selama tiga hari. Selain dari dalam negeri, peserta yang berada di luar negeri pun akan datang. Peserta dari luar negeri merupakan warga Indonesia yang menjadi bagian dari Wahdah Islamiyah.
Selain muktamar yang khusus diselenggarakan bagi peserta, mereka juga menyelenggarakan kegiatan yang disediakan untuk keluarga dan anak-anak yang dibawa oleh para peserta. Acara ini akan berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah selama muktamar berlangsung.
“Kami akan menyelenggarakan kegiatan bermain untuk anak-anak dan aneka perlombaan bagi mereka, sehingga keluarga tidak hanya menunggu ayah atau ibu mereka selesai bermuktamar, tetapi ada kegiatan positif yang mereka dapatkan selama muktamar,” jelas dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
