REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri PP Muhammadiyah Prof Bahtiar Effendy mengharapkan Republika tetap menjunjung tinggi profesionalisme. Informasi yang disajikan harus seimbang dan aspiratif untuk umat.
Bahtiar mengungkapkan, Republika merupakan media Islam satu-satunya yang besar di Indonesia. Media ini dapat dimanfaatkan untuk menyuarakan Islam.
"Ini satu-satunya benteng terakhir," ujar Bahtiar saat menerima kunjungan rombongan pimpinan redaksi ke kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/6).
Bahtiar menilai informasi yang disajikan media massa saat ini kurang baik. Sebab, ada banyak kepentingan yang menunggangi dalam pemberitaan.
Bahtiar menegaskan, Republika harus dimanfaatkan oleh umat Islam di Indonesia. Muhammadiyah siap ikut membesarkan Republika yang mulai terbit sejak 1993. "Saya pengen Republika besar," kata Bahtiar.
Bahtiar menyayangkan jika satu-satunya media Islam besar di Indonesia harus tutup. Menurut dia, lebih baik memelihara Republika daripada harus membuat media Islam yang baru.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan Republika diterima oleh pengurus PP Muhammadiyah, antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Bahtiar Effendy, Anwar Abbas, Abdul Mu'ti, dan Rektor Uhamka Prof Suyatno.
Rombongan Republika dipimpin oleh Pemimpin Redaksi Irfan Junaidi, Wakil Pemimpin Redaksi Hasan Murti Aji, Kepala Newsroom Elba Damhuri, dan Kepala Republika Online Maman Sudiaman. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.