Senin 13 Jun 2016 10:06 WIB

Pemuda Muhammadiyah Siap Gelar Konvensi Antikorupsi 17 Juni Mendatang

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Madrasah Anti-Korupsi (MAK) Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah akan menggelar Konvensi Antikorupsi 2016 pada 17-19 Juni mendatang di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

"Selain aktivis Pemuda Muhammadiyah dan santri MAK dari berbagai daerah, tadarus antikorupsi untuk memperkuat gerakan Berjamaah Lawan Korupsi ini diikuti organisasi pemuda dan LSM pegiat anti korupsi. Seperti ICW, LBH, YLBHI, PUKAT, PUSHAM, PUSAKO, SPAK, GAK, TI dan  kelompok masyarakat sipil lainnya," katanya, Senin, (13/6).

Para pembicara, kata Dahnil, mulai dari Muhammadiyah juga dari tokoh-tokoh nasional, kepala daerah, dan para duta besar negara yang memiliki tradisi antikorupsi yang baik. Tokoh yang akan menjadi pembicara antara lain mantan Presiden BJ Habibie, Ketua KPK Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK La ode Muhammad Syarif, Saut Situmorang.

Selain itu, mantan Ketua KPK yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas, mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto, mantan Wakil Menkumham Denny Indrayana, duta besar negara sahabat, para ketua umum partai politik, dan kepala daerah yang berprestasi.

"Sedangkan pembicara dari Muhammadiyah adalah Din Syamsuddin, Haedar Nashir, Yunahar Ilyas, Busyro Muqoddas, Hajriyanto Y. Thohari, Abdul Mu'ti, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak," katanya.

Konvensi Antikorupsi 2016 ini, ujar Dahnil,  dibagi dalam lima sesi atau tadarus dengan masing-masing tema. Yaitu, Masa Depan Gerakan Antikorupsi di Indonesia, Peran Civil Society dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia, Belajar Antikorupsi dari Kepala Daerah, Belajar Antikorupsi dari Negara Sahabat, dan Partai Antikorupsi.

Dahnil menjelaskan, Konvensi Antikorupsi 2016 ini adalah forum memperkuat gerakan berjamaah lawan korupsi dengan melibatkan jamaah yang lebih besar. "Bak shalat Subuh, gerakan antikorupsi sepi jamaah, menyadarkan publik pentingnya gerakan lawan korupsi dan membangun budaya antikorupsi adalah jalan menuju Indonesia berkemajuan."

Melalui Konvensi ini diharapkan jejaring gerakan antikorupsi bisa diperkuat, dan gerakannya lebih masif dan terkoneksi satu dengan yang lain. Konvensi ini akan menghasilkan beberapa rekomendasi penting berkaitan dengan roadmap pemberantasan korupsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement