Selasa 03 May 2016 11:45 WIB

Kisah Hj Culan, Korban Tragedi Mina yang Pulang dengan Pesawat Khusus

Haji Suaidi
Foto:
Suasana kepulangan salah satu korban tragedi Mina 2015, Hj Culan ke Indonesia.

Ibu Culan Kasim Binti Kasim(55 tahun) merupakan jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan oleh ONH Plus travel Maqbulah. Sesuai dengan jadwal, seharusnya yang bersangkutan kembali ke Indonesia pada tanggal 29 September 2015 dengan EK 801.

Hal itu karena yang bersangkutan masih dirawat di RS Garda Nasional Jeddah akibat imbas dari peristiwa berdesakan mematikan antarjamaah di Mina pada 25 September 2015, maka tidak dapat dipulangkan sesuai jadwal.

Bahkan, yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit tersebut hingga sekarang. Sehingga, sudah lebih dari tujuh bulan Culan Kasim Binti Kasim dirawat dengan kondisi terakhir stabil dengan bantuan alat pernapasan.

Langkah pemulangan menggunakan fasilitas Medevac dilakukan mengingat besarnya keinginan pihak keluarga agar Ibu Culan Kasim binti Kasim dapat dipulangkan ke Tanah Air.

''Ini juga melihat kondisinya yang stabil dengan bantuan alat pernapasan. Bahkan, anak dan suami Ibu Culan pada bulan Desember 2015 lalu sempat datang ke Jeddah selama satu bulan melihat kondisi dan meminta agar pemerintah dapat memulangkan yang bersangkutan ke Tanah Air,'' tegas Dumyati.

Pihak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan pun telah menyampaikan kesediaan melakukan perawatan lanjutan pascaevakuasi ini kepada Hj Culan Kasim bin Kasim di Rumah Sakit Fatmawati. Surat kesediaan ini telah diterima pihak KUHI-KJRI Jeddah 17/04/2016 yang ditandatangani oleh Dr Andi Wahyuningish Attas selaku direktur utama RSUP Fatmawati tertanggal 7 April 2016. 

Persetujuan itu menjadi sangat penting diberikan karena salah satu syarat utama diperkenankannya evakuasi Hj Culan ke Tanah Air adalah tanggung jawab perawatan lanjutan yang bersangkutan di Indonesia. Setelah surat ini dialihbahasakan dan diserahkan kepada pihak Kerajaan Arab Saudi, proses pemulangan Hj Culan bisa ditindaklanjuti hingga diterimanya flight itinerary tanggal 28/04/2016 lalu.

Dalam persiapan juga, KUHI-KJRI Jeddah telah mengajukan pendampingan pasien selama di perjalanan yang juga telah disetujui oleh Kerajaan Saudi Arabia yaitu pegawai Rumah Sakit Garda Nasional Jeddah atas nama Nikmah Nur Hasan Matasif dan Zuheir Thahir Abdurrahim Jawa, warga negara Arab Saudi keturunan Indonesia yang selama ini memantau dan mendorong pemulangan Ibu Culan Kasim binti Kasim ke Tanah Air untuk dijadikan petugas pendamping kepada pihak RS Garda Nasional.

"Bahkan pihak Kementerian Kesehatan siap menjamu kedua pendamping tersebut dan menyediakan tiket kembali ke Saudi Arabia yang menurut jadwal tanggal 7 Mei mendatang sebab ingin sekali melihat negeri leluhur mereka terlebih dahulu,'' ungkap Dumyati kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement