Sabtu 10 May 2025 17:02 WIB

Kisah Harun Al Rasyid Naik Haji Jalan Kaki

Perjalanan haji Harun Al Rasyid yang kedelapan dilakukan dengan berjalan kaki.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Muhammad Hafil
suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu
Foto: saudigazette.com
suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Harun ar-Rasyid adalah salah satu khalifah paling terkenal dalam dunia Islam. Banyak kemajuan di kalangan dunia Islam saat dia memimpin.

Meski mahsyur, dia tidak pernah lupa melaksanakan ritual ibadah agamanya. Setiap pagi dia memberikan 1.000 dirham untuk amal dan melakukan sholat 100 rakaat (masing-masing disertai banyak bacaan zikir dan doa) setiap hari.

Baca Juga

Dia berhaji ke Makkah menggunakan unta sebanyak tujuh kali. Jaraknya 1.750 mil dari Baghdad, pergi pulang. Ibadah haji itu dimulai pada tahun setelah dia naik takhta. Haji yang kedelapan dari Rakkah (di Suriah) ke Makkah dilakukan dengan berjalan kaki.

"Jika kita membayangkan jarak yang dilalui dan keadaan gurun kering yang tidak ramah yang harus dia jalani, kenyataan ini saja akan memberikan gagasan mengenai tenaganya yang sulit ditaklukkan dan kegigihan karakternya," tulis seorang sejarawan.

Dialah satu-satunya khalifah yang membebani dirinya dengan sebuah kewajiban yang sangat keras. Barangkali, dialah satu-satunya yang memaksa dirinya melaksanakan begitu banyak sujud dengan shalat hariannya.

Benson Bobrick dalam The Caliph's Splendor: Islam and the West in the Golden Age of Baghdad menuliskan, saat perjalanan haji, dia (Harun) juga memberikan harta dalam jumlah sangat besar kepada penduduk Makkah dan Madinah--dua kota paling suci dalam Islam. Tidak lupa dia juga memberi kepada jamaah haji yang miskin di sepanjang perjalanan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement