Inilah kisah Hj Culan, salah satu korban peristiwa Mina yang dirawat selama tujuh bulan di Rumah Sakit Garda Nasional Kerajaan Arab Saudi, yang pada Ahad kemarin (2/5) telah kembali ke Tanah Air.
Peristiwa pemulangan tersebut terbilang istimewa karena pulang dalam keadaan kondisi sakit keras serta menggunakan alat bantu pernapasan sehingga harus menggunakan pesawat carter khusus medis.
Kepulangan Hj Culan diantar oleh segenap jajaran pejabat Perwakilan Konsulat Jenderal RI (KJRI) dan Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) yang selama ini telah mengomunikasikan kepada berbagai pihak Kerajaan Arab Saudi sehingga proses pemulangan Hj Culan ini dapat diwujudkan.
"Pemulangan Jamaah Hj Culan merupakan bentuk pemulangan istimewa sebab proses yang dilakukan hanya memakan waktu lebih kurang lima minggu saja. Dan peristiwa ini memang istimewa dalam sejarah perhajian Indonesia. Sebab, seorang jamaah haji yang sakit dipulangkan dengan satu pesawat khusus lengkap dengan tim medis dan peralatan medis,'' kata Staf Teknis I Kantor Urusan Haji Indonesia Ahmad Dumyathi Bashori kepada Republika, di Makkah (30/4).
Dimyati dalam perbincangan dengan Republika.co.id, di Makkah, mengatakan, proses pemulangan ini memang tak mudah. Apalagi, biaya pemulangan jamaah sakit yang masih menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator ini tidak murah dan ditaksir menelan biaya lebih dari Rp 2 miliar.
''Usaha pemulangan jamaah sakit yang memerlukan fasilitas berulang kali diusahakan oleh KUHI, namun hal itu tidak dapat dilakukan mengingat tidak ada maskapai reguler yang siap dengan ventilator. Hanya Medevac yang menyediakan sarana tersebut,'' katanya.
Sesuai dengan jadwal yang telah didapat Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) KJRI Jeddah, Hj Culan Kasim binti Kasim (55 tahun), nomor paspor A 1568658, diterbangkan dengan fasilitas Medevac (Aeromedical Evacuation) pada UTC 19.00 (GMT +3) waktu setempat, 22.00 dari bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah dan akan mendarat di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, UTC 05.00, pukul 12:00 waktu setempat. Jadwal ini sesuai dengan flight itinerary bertanggal 30 April 2016, diterima oleh KUHI 28 April 2016 lalu dengan kapten Althunvan, Thunevan, dan nomor permintaan pelayanan 12313.