Selasa 26 Apr 2016 18:44 WIB

Wilfried Hofmann: Sampai Saat ini Saya Seorang Muslim

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Wilfried Hofman
Foto:
Segelas bir beralkohol

Hofmann melanjutkan karier profesionalnya sebagai diplomat Jerman dan perwira NATO selama 15 tahun setelah ia menjadi Muslim.  Ia mengaku, tidak mengalami diskriminasi. Sebagai pegawai Departemen Luar Negeri, ia tetap dapat berpuasa meski harus menjamu tamu asing saat jam makan siang berlangsung.  

Setelah tiga tahun memeluk Islam, Presiden Jerman Carl Carstens memberikan penghargaan kepadanya. Pemerintah Jerman mendistribusikan buku Diary of a Muslim Jerman untuk semua misi luar negeri Jerman di negara-negara Muslim sebagai alat analisis. Tugas profesional tidak mencegah Hofmann dalam mempelajari agamanya.

Sekarang, ia dapat dengan sopan menolak tawaran alkohol saat bertugas. Padahal, ia dulu sangat bergantung dengan alkohol. Bahkan, minuman itu pernah menyebabkan ia terlibat kecelakaan saat masih berkuliah di New York pada 1951. 

Dalam perjalanan dari Atlanta menuju Mississippi, sang sopir diduga mabuk. Kecelakaan tersebut membuat Hofmann mengalami luka yang cukup serius. Ia harus menjalani operasi di bagian dagu, lengan, dan luka lainnya.  

Dokter bedah rumah sakit menghiburnya, dalam keadaan normal, tidak ada yang mampu bertahan dari kecelakaan seperti itu. Ia berpikir makna dari ucapan dokter tersebut. Tapi, ia belum bisa memahami maknanya.

Setelah memeluk Islam atau 30 tahun sejak kecelakaan tersebut, ia baru dapat memahami arti ucapan dokter tersebut. Arah hidupnya menjadi semakin jelas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement