REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI -- Musabaqah Tilawatil Alquran ke-47 Kota Binjai, Sumatra Utara, diharapkan dapat melahirkan qori yang dapat meraih prestasi di tingkat nasional. Termasuk upaya bersama membangun manusia seutuhnya melalui pengembangan tilawah Alquran.
"MTQ merupakan bentuk syiar Islam sekaligus wahana membangun dan meningkatkan pemahaman umat Islam agar kian mencintai Alquran dan menyadari Alquran adalah pedoman, tuntunan dan pegangan hidup dunia dan akhirat," kata Wali Kota Binjai Muhammad Idaham, ketika membuka MTQ ke-47 tingkat Kota Binjai, yang juga disaksikan ribuan warga yang memadati arena musabaqah tersebut, di Binjai Senin (25/4).
Pembukaan MTQ ke-47 kota Binjai diawali pawai taaruf DENGAN para peserta ada yang berjalan kaki, menaiki sepeda hias, mobil hias, dan marching band. Ribuan warga terlihat antusias menyaksikan pawai taaruf hingga memacetkan lalu lintas mulai dari Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Olahraga, hingga ke lokasi MTQ di Jalan Bejo Muna.
Ketua Panitia Al Ahyu menjelaskan, MTQ ke-47 Binjai diselenggarakan pada 25-27 April dan diikuti 271 peserta. Terdiri dari Kecamatan Binjai Utara 49 peserta, Kecamatan Binjai Timur 54 peserta, Kecamatan Binjai Selatan 60 peserta, Kecamatan Binjai Kota 55 peserta, dan Kecamatan Binjai Barat 53 peserta.
Sementara cabang yang diperlombakan yaitu Tilawah, Qiraah Sabah, Hifzil Alquran, Syarhil Alquran, Fahmil Alquran, Khotiil Alquran, dan Musabaqah Makalah Quran (M2Q).
Pada kesempatan itu, wali kota juga menyerahkan 100 buah Alquran kepada guru mengaji tradisional. Pemberian Alquran itu juga motivasi agar gerakan mengaji terus ditingkatkan di Kota Binjai.
Gerakan itu dilakukan agar tidak ada umat Islam yang buta Alquran di Kota Binjai dan mampu menjadi qori dan qoriah pada pelaksanaan MTQ di masa yang akan datang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
