Jumat 22 Apr 2016 02:40 WIB

Aksi Layanan Sehat Dompet Dhuafa bagi Korban Penggusuran Di Luar Batang

suasana pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis dari dompet dhuafa bagi korban penggusuran di luar batang
Foto: dok. dompet dhuafa
suasana pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis dari dompet dhuafa bagi korban penggusuran di luar batang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menggelar Aksi Layanan Sehat (ALS) bagi korban penggusuran di kawasan Luar Batang, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada Selasa (19/4).

Dengan mengerahkan delapan tim medis dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) dan Gerai Sehat Rorotan Dompet Dhuafa, ALS berlangsung dari pagi hingga sore.

Tim medis membuka layanan kesehatan gratis di sebuah perahu, yang merupakan satu-satunya tempat tinggal korban penggusuran di kawasan Luar Batang yang masih bertahan.

Layanan kesehatan yang diberikan di antaranya cek kesehatan gratis mulai dari gula darah, kolesterol, maupun pengecekan medis yang lainnya. Selain pemeriksaan juga dilakukan pengobatannya dengan penyediaan obat gratis.

“Siang ini sudah 30 pasien yang menjadi pemetik manfaat dalam aksi layanan sehat. Rata-rata pasien mengeluhkan sakit kulit, gatal-gatal (radang kulit), Ispa, batuk dan pilek,'' ungkap Ufo Pramigi, Kepala Gerai Sehat Rorotan Dompet Dhuafa, Kamis (21/4).

Ufo Pramigi bersyukur, semuanya berjalan lancar. ''Alhamdulillah semuanya sudah tertangani dengan baik dan diberikan obat-obatan sesuai dengan keluhan kesehatannya,” ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, layanan kesehatan gratis yang diberikan Dompet Dhuafa ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Yahya (74) korban penggusuran di Luar Batang.

Sejak penggusuran terjadi, hampir sepekan Yahya tinggal di perahu. Kondisi tersebut membuat kesehatannya semakin menurun. Yahya sangat terbantu dengan adanya aksi layanan sehat.

“Sering banget masuk angin, pilek sama batuk. Alhamdulillah ada pengobatan gratis, jadi saya bisa berobat,” ungkapnya penuh syukur.

Pascapenggusuran tersebut, sebagian besar masyarakat korban penggusuran memilih pindah mengontrak, ada juga yang bertahan di perahu milik masing-masing warga dan sebagian pindah ke rusun yang disiapkan Pemda DKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement