Sabtu 16 Apr 2016 04:57 WIB
Kisah Inspiratif Pengalaman Guru Indonesia Mengajar

‘Aku Kenakan Jilbab Ketika Mengajar di Pedalaman Kalimantan’

Meiliani Fauziah
Foto:
surat

Aku pun menelpon temanku untuk berdiskusi. Sebetulnya aku memang membawa beberapa helai jilbab dari rumah, namun seringya hanya ada di lemari. Aku minta diajari memakai jilbab yang mudah. Aku juga minta dikirimi jilbab oleh Ibuku. Ketika jilbab-jilbab pesananku datang, aku langsung berlatih pakai jilbab dan membiasakan diri mengenakannya di kepala.

Awal pakai jilbab rasanya aneh, bukan gerah. Ada sekitar dua puluh jilbab yang kucoba sebelum akhirnya aku hanya memilih dua untuk dipakai selama di desa. Pertimbangannya macam-macam, mulai dari segi kepraktisan, sampai motif dan sebagainya. Aku memutuskan untuk pakai jllbab sejak Ramadhan 2015.

Pemandanganku berhijab bukan hal yang luar biasa saat Ramadhan. Bahkan di rumahku tidak ada yang bertanya kenapa aku tidak melepas jilbabku padahal bukan waktunya salat. Tapi ketika Ramdahan usai dan aku tetap berjilbab, banyak orang mulai bertanya-tanya. “Bu Meili pakai jilbab! Subhannalah!” “Bu Meili jadi seperti perempuan!”. Kalimat-kalimat seperti ini jadi sering terdengar. Dan ya, aku juga senang mendengarnya.

Sejak pakai jilbab, tidak ada lagi pertanyaan murid yang meragukan ceritaku bisa dipercaya atau tidak. Para pemuda juga tidak lagi kutemukan memandangku diam-diam. Aku memang menolak bersentuhan dengan para lelaki, jadi kupikir mereka jadi segan. Lucunya, para guru bergantian memberikan hadiah jilbab. Seakan-akan aku memakai jilbab memang sudah ditunggu semua orang . Alhamdulillah, semoga mereka memang tulus merasa senang.

Lucunya, aku diselamati oleh Dandim setempat. Beliau berpesan bahwa aku tidak boleh melepas jilbab dan harus memupuk bangga telah berhijab.

Dan yang membuat terharu, ketika aku hendak pulang setelah setahun tinggal di desa yang berada di kaki bukit mirip yang bentuk mirip bukit di serial anak-anak Teletubies itu, seorang sisiwi mengirimku pesan melalui surat; Isinya membuat hatiku meleleh: “Ibu itu dari pertama kali datang badan ibu kelihatan gendut lho. Ibu tidak berjilbab dan tampak tomboy. Tapi ibu sekarang sudah berjilbab dan kelihatan lebih cantik Ibu juga sudah sering shalat dan mengaji. Dan kalau nanti sudah pulang jangan lupa shalat dan mengaji ya..”

Dan aku pun terharu..!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement