REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 885 calon haji 2016 asal Malang, Jawa Timur, mulai mengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Malang sejak Senin (4/4). Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Imron, mengatakan pengurusan paspor dimulai Senin (4/4) sampai selesai.
"Untuk pengurusan paspor ini calon haji (calhaj) dikenakan biaya sebesar Rp390.000, namun nantinya akan dikembalikan kepada calhaj, istilahnya ini 'ditalangi' dulu," katanya di Malang, Rabu (6/4).
Porsi calhaj asal Kota Malang yang berangkat pada tahun 2016 menyusut signifikan. Dari 946 orang pada tahun 2015 menjadi 885 orang pada tahun 2016. Sedangkan porsi untuk Jatim tahun 2016 mencapai 26 ribu orang.
Menyinggung jumlah calhaj yang merupakan penggabungan dari anggota keluarga, Imron mengatakan masih belum bisa diketahui. Saat ini, proses terus berlangsung. Pada 2015, ada 52 calhaj yang pemberangkatannya digabungkan, ada yang mundur, namun ada pula yang maju.
Ia menjelaskan calhaj yang pemberangkatannya bisa digabungkan agar bisa berangkat bersama-sama, di antaranya adalah calhaj suami istri yang porsi keberangkatannya tidak sama, penggabungan anak dan orang tua kandung.
Selain itu, lanjutnya, calhaj dengan usia yang tergolong risiko tinggi juga menjadi prioritas. "Saat ini sudah ada beberapa pengajuan penggabungan yang minta diberangkatkan tahun ini karena sejumlah alasan. Di antaranya calhaj yang sudah berusia lanjut," ujarnya.
Mengenai pemangkasan kuota sebanyak 20 persen dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, kata Imron, sampai sekarang kelihatannya masih tetap diberlakukan karena belum ada tanda-tanda tambahan kuota. Porsi Kota Malang untuk tahun 2016 justru berkurang. (Baca: Daerah Ini Dapat Tambahan Kuota Haji 2016).
Untuk ongkos naik haji (ONH) tahun ini, ucapnya, masih belum ada ketentuan (pengumuman) dan masih digodok di DPR RI. "Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat ini sudah ada kesepakatan antara pemerintah dengan wakil rakyat terkait ONH ini," ujarnya.