Senin 04 Apr 2016 17:45 WIB

Bertemu Keluarga Siyono: Kebaikan Selalu Menemukan Jalannya...!

Setyardi baju putih bertemu dengan keluarga almarhum Siyono, di Klaten (4/4).
Foto:
Setyardi baju putih bertemu dengan keluarga almarhum Siyono, di Klaten (4/4).

Setelah seharian kemarin tepar terkena flu berat, alhamdulillah pagi tadi mulai fit. Dengan Citilink QG 104 saya terbang ke Yogyakarta dari Halim Perdanakusumah. Tak ada guncangan berarti dalam penerbangan selama 50 menit itu. Saya sempat sarapan nasi goreng yang dijajakan pramugari.

Mendarat di Adisucipto, saya mendapat telepon dari seorang aktivis Islam, Mohammed Amrullya Soejak dari Mualaf.com. Mas Soejak menjemput saya di bandara. Alhamdulillah, mobil "Pasukan Bersih-Bersih Masjid" sudah stand by untuk perjalanan ke Klaten. Padahal sebelumnya saya sama sekali tak mengenal tim yang menjemput ini.

Saya lantas dibawa ke rumah Ustadz Sugiyanto, Pimpinan Muhammadiyah wilayah Klaten. Ustadz Sugiyanto menyambut dengan sangat ramah. Dia, dan istrinya yang sedang berpuasa, mengantar saya ke rumah (almarhum) Siyono di Pogung, Cawas, Klaten -- yang meninggal saat ditangkap Densus 88. Sebelumnya saya pun tak mengenal Ustadz Sugiyanto.

Barangkali ini yang dimaksud innama mukminuna ikhwah, sesungguhnya sesama orang beriman itu bersaudara.

Tepat adzan dhuhur kami sampai. Kami salat berjamaah dulu di Masjid Muniroh, hasil karya Siyono. Setelah itu kami bergeser ke rumah Siyono, yang berdempetan dengan masjid.

Masjid itu memang berdiri di tanah wakaf Siyono. Begitu saya sampai, beberapa anak Siyono menangis ketakutan. "Dudu wong kene, dudu wong kene." [Bukan orang sini, bukan orang sini], saat melihat wajah saya.

Setelah sedikit berbasa-basi, Saya menyampaikan bantuan dana, sembako dan kudapan untuk kelima anak Siyono. Saya sampaikan insya Allah masih banyak yang akan berpartisipasi. Apalagi Siyono meninggalkan lima anak yang masih kecil-kecil -- si sulung 12 tahun, dan si bungsu baru berusia 2 tahun.

Saya minta Suratmi, 39 tahun, istri Siyono, untuk segera membuka rekening di salah satu bank syariah di Klaten.

Sambil menangis, Suratmi menyampaikan perasaannya, "Terima kasih sudah datang dari Jakarta membantu saya. Semoga Allah selalu merahmati kita semua."

''Nanti setelah rekening milik dan atas nama istri Siyono jadi, Insya Allah akan saya publish. Para sahabat yang berkenan berkontribusi bisa langsung transfer saja. Barakallah,'' tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement