REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan, persiapan jelang Ujian Nasional Madrasah Aliyah sudah dilakukan. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi panitia bersama baik di pusat dan daerah-daerah.
"Seluruh soal UN pendistribusiannya dilakukan bersama dengan Kemendikbud, Kanwil di tingkat daerah juga terus lakukan koordinasi dengan kepala dinas pendidikan di daerah," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (28/3).
Kamaruddin berharap hasil dari UN tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Peningkatan kualitas siswa-siswinya juga menjadi sebuah keharusan dengan tingkat 100 persen kelulusan.
Khusus untuk UN berbasis komputer, baru 89 madrasah yang akan melakukan uji coba. "Dinas pendidikan di daerah masing-masing yang menyeleksi madrasah layak atau tidaknya," jelas dia.
Madrasah yang akan melaksanakan UN berbasis komputer ini tidak hanya di DKI Jakarta saja, tetapi juga tersebar di berbagai provinsi. Menurut Kamaruddin, penggunaan komputer untuk ujian nasional ini tidak terlalu mendasar karena pada dasarnya sama seperti ujian manual yang berbasis kertas.
Kemenag tetap akan mengupayakan agar tahun depan sekolah yang menggunakan komputer untuk pelaksanaan UN akan bertambah tetapi tetap disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Ini karena tidak semua sekolah memiliki jumlah komputer yang cukup karena satu siswa harus satu komputer.
Bagi siswa-siswi yang akan melaksanakan UN berbasis komputer, Kamaruddin mengingatkan agar tidak perlu khawatir dalam pengerjaannya karena tata cara pengisian soal sama seperti UN manual. Ketika terjadi masalah dalam sistem pun, siswa-siswi tersebut diperbolehkan untuk mengulang.