REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Puluhan ribu Muslimat Nahdatul Ulama (NU) berdesakan dan berebut memasuki Stadion Gajayana Kota Malang, yang menjadi venue puncak peringatan Hari Lahir atau Harlah ke-70 Muslimat NU yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Sabtu.
Sejak Sabtu (26/3) pagi ratusan bus maupun kendaraan rombongan jamaah secara bergelombang mulai memasuki wilayah Kota Malang, bahkan mulai memadati sejumlah titik di kawasan Stadion Gajayana. Untuk memudahkan jamaah menuju stadion, kawasan Jalan Ijen dan Jalan Semeru ditutup total.
Sementara arus kendaraan pribadi dan angkutan kota berbagai jalur dialihkan ke Jalan Bromo, Jalan Kawi dan Jalan Brigjen S Riadi. Jamaah yang sudah tiba di area stadion, terus menumpuk karena pintu stadion baru dibuka panitia pada pukul 10.00 WIB.
Begitu pintu stadion dibuka, anggota Muslimat dari berbagai daerah di Tanah Air itu berdesakan dan berebut masuk ke stadion. "Dari subuh tadi kami sudah berangkat ke lokasi Harlah, sebab panitia mengimbau jamaah yang menghadiri Harlah, tiba di stadion sebelum pukul 12.00 WIB," kata salah seorang peserta dari Jawa Tengah yang menginap di salah satu kampus di Malang, Harianti.
Mengantisipasi kemungkinan adanya peserta yang mengalami gangguan kesehatan atau kelelahan, panitia menyiapkan tim medis yang siap memberikan pelayanan. "Kami sudah menyiapkan 35 ambulans yang tersebar di sejumlah titik," kata Mahmudi, salah seorang panitia Harlah.
Sementara itu, muslimat yang tidak ikut berdesakan dan memilih menunggu longgarnya jamaah lainnya, memanfaatkannya dengan foto bersama booth Ketua Umum PP Muslimah NU, Khofifah Indar Parawarsa.
"Mumpung ada di sini dan ada tempat foto ini, sekalian saja buat foto kenang-kenangan Harlah di Kota Malang," kata Qomariah salah satu muslimah NU asal Situbondo.
Ia mengaku senang, meski dirinya tidak bisa berfoto secara langsung dengan Ketua Umum Muslimat NU yang juga Menteri Sosial (Mensos) tersebut.
Ketua Panitia Harlah, Roosmani Soedibyo memprediksi sekitar 40 ribu peserta dari 34 provinsi menghadiri acara ini. Ferdianti seorang peserta warga Kepanjen, Malang datang ke Stadion sambil membawa anaknya yang masih balita. "Saya ingin datang dan melihat Jokowi," katanya saat ditanya alasan mengapa rela berdesakan di Stadion Gajayana