Jumat 18 Mar 2016 14:32 WIB

'Klub Anggar Muslimah' Luruskan Stereotip Negatif

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Ibtihaj Muhammad, Atlet Muslimah Amerika
Foto: http://thacelebritea.com
Ibtihaj Muhammad, Atlet Muslimah Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak 20 siswi Muslim dari Walthamstow, Inggris, patahkan anggapan bahwa gadis-gadis Muslim tidak mampu berkiprah dalam anggar. Dilansir dari The Telegraph, Rabu (16/3), para pelajar Muslimah yang tergabung dalam 'Anggar Perempuan Muslim' akan menjadi bagian dalam festival tahunan Wanita di Dunua (WOW). Dengan pedang mereka, gadis-gadis Muslim itu akan menantang stereotip yang dilekatkan pada mereka.

'Anggar Perempuan Muslim' adalah proyek berani gagasan organisasi amal Mashala. Organisasi tersebut memang fokus dalam menghapuskan masalah-masalah di komunitas Muslim. Mashala dan Organisasi Anggar Britania serta Badan Olahraga Inggris bekerjasama untuk mewujudkan proyek anti-stereotip ini.

Selama tiga bulan terakhir, siswi-siswi Muslim Sekolah Frederick Bremer tersebut rutin berlatih anggar. Sesi latihan anggar diadakan tiap minggu, dipandu oleh mantan atlet anggar Inggris, Linda Strachan. Tidak hanya berlatih olahraga berpedang tersebut, mereka juga mendiskusikan masalah identitas dan berbagai macam tantangan uyang mereka hadapi di Inggris saat ini.

Diskriminasi ganda atas agama dan gender adalah isu yang dihadapi wanita Muslim. Manajer Proyek Anggar Perempuan Muslim, Latifa Akay, memaparkan sebanyak 58 persen kasus Islamofobia di Inggris menimpa wanita.

"Tidak mudah menjadi perempuan Muslim di Inggris," ujar Akay.

"Stereotip negatif media yang terus menerus, dikombinasikan dengan kebijakan anti-ekstremisme yang justru meningkatkan stigma terhadap muda-mudi Muslim, memperlihatkan lebih besar para perempuan Muslim menjadi objek," kata dia.

Akay juga memaparkan proyek ini lebih bertujuan untuk merebut kembali kekuatan wanita dan membantu Muslimah mengklaim ujaran mengenai mereka. Diharapkan pula anggar menjadi olahraga yang merakyat, selain untuk menghapuskan stereotip bahwa anggar hanya milik pria kulit putih. Mashala juga ingin memberikan kesempatan bagi para Muslimah untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement