REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Dr Dede Rosyada, mengaku kagum atas prestasi yang ditorehkan siswa madrasah dalam kompetisi sains dan teknologi internasional.
Dua siswa Madrasah Pembangunan, Syahrozad Nalfa Nadia (9 tahun) dan Avicenna Roghid Putra Sidik (6), berhasil mencatatkan namanya dengan tinta emas pada ajang Asian Youth Robotic Olympiad (AYRO) 2016 yang digelar di Singapura. "Madrasah luar biasa," ungkap Dede kepada Republika, Kamis (17/3).
Di tengah keterbatasan fasilitas dan infrastruktur, Dede mengatakan, madrasah masih bisa berprestasi. Bahkan, dalam beberapa hal, hampir mampu menyamai sekolah umum.
Prof Dede kemudian mencontohkan, selama 10 tahun terakhir persentase kelulusan hasil ujian nasional MTSN selalu lebih tinggi daripada SMP.
Padahal, bila dilihat dari sisi kelengkapan perangkat, madrasah bisa dibilang masih terdapat kekurangan, seperti tidak memiliki pusat litbang dan pusat kurikulum. Sementara, perangkat pembinaan dan perangkat supervisi juga baru saja dimulai di madrasah.
Menurut Dede, di balik kekurangan yang ada tersebut, madrasah mampu mengejar ketertinggalan dengan modal militansi belajar dan mengajar, baik dari guru maupun siswanya.
Dede berharap, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, dapat mengupayakan pengadaan fasilitas di madrasah. Dengan demikian, Dede yakin ke depan prestasi madrasah bisa dipacu lagi.