Selasa 15 Mar 2016 20:22 WIB

Universitas di Jerman Tutup Fasilitas Mushala

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN --  Sebuah universitas di Berlin, Jerman, menutup ruang ibadah khusus Muslim. Dilansir dari Middle East Eye, Jumat (11/3), institut riset prestisius di Jerman, Universitas Teknik Berlin (TU Berlin), mengikuti langkah beberapa pusat pendidikan Jerman lain yang telah menutup fasilitas mereka untuk pelajar-pelajar Muslim.

Pihak universitas menutup mushala yang biasa digunakan pelajar Muslim beribadah pada Senin (7/3) lalu. Selain menutup tempat ibadah reguler untuk Muslim, mereka mengumumkan pula akan berhenti mengadakan ibadah Jumat di sasana olahraga milik kampus.

Menanggapi situasi ini, para mahasiswa telah memberikan petisi menolak keputusan pihak kampus. Melalui petisi tersebut, dengan tegas mereka meminta ruang ibadah di kampus itu harus tetap dibuka.

'Tren' menutup ruang ibadah tersebut mulai meningkat seiring dengan Islamofobia yang semakin tersebar. Situasi ini beriringan dengan serangan-serangan anti-Muslim yang dilaporkan semakin meningkat di Jerman, terlebih setelah datangnya arus pengungsi Timur Tengah ke negara tersebut.

Kepala Universitas Teknik Berlin, Christian Thompsen berdalih penutupan sarana ibadah tersebut tidak akan memberikan efek signifikan bagi Muslim. Sebab di Berlin, telah banyak fasilitas-fasilitas ibadah khusus penganut Islam yang dapat menampung para mahasiswa.

Maka ia berpendapat adanya mushala di kampus tidak lagi terlalu diperlukan. Dia juga merasa pendidikan dan agama harus dipisahkan, dan tidak penting ada fasilitas keagamaan di kampus.

"Apakah kita ingin fasilitas keagamaan di kampus? Saya rasa pendidikan tinggi dan agama harus tetap dipisahkan," tukas Thompsen.

Universitas-universitas di Dortmund, Essen, dan Bochum pun melakukah langkah serupa lebih awal. Mereka menutup fasilitas ibadah untuk Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement