Jumat 26 Feb 2016 16:56 WIB

Sambut Wisatawan Muslim, Taiwan Berbenah

Rep: Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Kota Taipei, Taiwan
Foto: asianranking.com
Kota Taipei, Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sektor publik dan swasta Taiwan menerapkan sejumlah inisiatif untuk mengubah Taiwan itu menjadi salah satu tujuan wisata yang ramah bagi Muslim dunia. Sebanyak 85 unit bisnis yang berhubungan dengan wisata dan fasilitas pendukung telah mendapatkan sertifikasi halal secara nasional.

Halalfocus menyebutkan, kawasan wisata yang telah tersertifikasi halal antara lain Museum Istana Nasional, Taipei 101, dan hotel serta restoran di tempat-tempat wisata seperti Alishan dan Sun Moon Lake.

Beberapa tempat di Taiwan juga telah menyediakan ruang shalat bagi wisatawan Muslim, misalnya di Stasiun Utama Taipei, Stasiun Taichung, dan Bandara Internasional Taoyuan. Fasilitas ini juga akan dibangun di area-area layanan lain.

Direktur Hubungan Internasional dari Biro Pariwisata di bawah Kementrian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan, Eric K. Y. Lin mengatakan upaya ini menggambarkan kepedulian pemerintah terhadap segmen wisata halal yang kini tengah tumbuh sebagai bagian dari industri pariwisata internasional.

"Kesuksesan kami juga dibuktikan dengan prestasi Taiwan sebagai 10 besar tujuan wisata terbaik bagi kalangan Muslim di luar OKI yang diberikan oleh Global Muslim Travel Index tahun lalu," ujar Eric.

Juru bicara Taipei Financial Center Corp sebagai operator Taipei 101, Michael Liu mengatakan, manajemen Taipei 101 kini tengah mempertimbangkan adanya fasilitas ramah anak Muslim di gedung tersebut. Landmark ini ditargetkan akan mengundang pendapatan dari pengunjung Muslim kalangan atas senilai 200 hingga 300 dolar AS per hari, selama kunjungan enam hari. "Kami akan membuka ruang doa dan fasilitas wudhu di mal atau observatorium," kata dia

L 'Hotel de Chine Group yang berada di jantung kota Taipei juga mempersiapkan fasilitas-fasilitas menarik bagi wisatawan Muslim, khususnya dari Asia Tenggara. Presiden L 'Hotel de Chine Group yang juga mantan Konsulat Menteri Kebudayaan, Emile Chih-jen Sheng mengatakan, fasilitas ini diharapkan memberikan keuntungan besar bagi perusahaannya dan mendorong mereka pada posisi puncak dunia industri.

Menurut data statistik biro pariwisata Taiwan, terdapat sekitar 200 ribu wisatawan dari negara-negara mayoritas Muslim pada 2015. Jumlah ini naik 11,1 persen dari tahun sebelumnya.

Taiwan masih dapat memanfaatkan pasar ini, mengingat umat Islam merupakan seperempat bagian dari populasi dunia. Projek Kementrian Luar Negeri untuk menyederhanakan peraturan visa bagi kelompok wisatawan kelas atas di Asia Tenggara yang diberlakukan November tahun lalu efektif meningkatkan jumlah pengunjung ke negara ini.

"Kami mengantisipasi tindakan ini akan membantu mencapai jumlah satu juta kunjungan dalam 10 tahun," ujar Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement