Jumat 19 Feb 2016 07:00 WIB

Menggapai Kemuliaan dengan Membaca

Rep: sri handayani/ Red: Damanhuri Zuhri
Ustaz Bachtiar Nasir
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja mempersiapan stand saat akan dilaksanakan Islamic Book fair 2015 ke-14 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rendahnya minat membaca dan menulis di kalangan Muslim banyak ditopang dengan banyaknya pencetakan buku di beberapa tahun terakhir. Data IKAPI tahun 2010 menunjukkan, ada sekitar 12.000 judul buku baru yang diterbitkan per tahun.

Berdasarkan jenisnya, ada lima kelompok penerbitan buku, antara lain buku agama  (17,95 persen), buku perguruan tinggi (13,96 persen), buku anak dan remaja (10,36 persen, buku umum (8,67 persen), dan buku pelajaran (4,45 persen).

Menurut Ustaz Bachtiar, perkembangan dalam dunia penerbitan mau tidak mau merangsang masyarakat Indonesia untuk lebih giat dalam membaca dan menulis. Buku-buku agama menempati urutan tertinggi dari segi kuantitas penerbitan.

Sekjen MIUMI ini mengatakan, secara jumlah, jumlah buku-buku Islam di Indonesia sudah cukup melimpah, baik buku lokal maupun terjemahan dari bahasa Arab dan Inggris, baik buku kontemporer maupun klasik. Ini menjadi harapan dalam pendidikan dan penanaman karakter di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.

Ustaz Bachtiar mengatakan, untuk dapat menumbuhkan budaya gemar membaca dan menulis, perlu ditanamkan pemikiran bahwa membaca merupakan salah satu cara untuk memperoleh ilmu yang menjadi dasar untuk mencapai kemuliaan. Selanjutnya, ilmu itu diikat dengan cara menuliskannya.

Islamic Book Fair merupakan salah satu ajang untuk menumbuhkan kegemaran membaca dan menulis di kalangan Muslim Indonesia.

Ustaz Bachtiar menyampaikan, saat ini Islamic Book Fair tak hanya menjadi ajang literasi buku-buku Islam, namun juga tempat rekreasi edukatif bagi keluarga, akademisi, maupun para pebisnis.

''Dari ajang seperti inilah diharapkan akan tumbuh insan-insan berilmu yang akan membawa kemajuan dalam peradaban Islam,'' ungkap Ustaz Bachtiar Natsir penuh harap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement