Kamis 04 Feb 2016 15:41 WIB

Distribusi Sepatu Beralas Lafaz Allah Harus Dihentikan

Masyarakat diminta jeli saat membeli barang, termasuk sepatu (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masyarakat diminta jeli saat membeli barang, termasuk sepatu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penjabat Wali Kota Mataram Putu Selly Andayani meminta aparat terkait menghentikan distribusi sepatu yang beralas lafaz Allah agar tidak semakin meresahkan masyarakat. "Temuan sepatu dengan merek tertentu, beralas lafaz Allah harus segera distop, jika tidak ini bisa meresahkan masyarakat secara luas," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Kamis (4/2). 

Pernyataan itu dikemukakannya setelah menerima laporan adanya sepatu beberapa siswa di Madrasah Ibtidaiah Negeri di kota itu, yang menggunakan salah satu merek sepatu terkenal namun bagian bawahnya berlafazkan tulisan Allah.

Temuan itu berawal dari jejak kaki siswa di sekolah yang kemudian para siswa di sekolah itu dikumpulkan dan diminta untuk memeriksa sepatunya. Alhasil, pihak sekolah menemukan tiga siswa yang menggunakan sepatu serupa dengan merek yang sama, sehingga pihak sekolah melakukan penyitaan terhadap sepatu siswa tersebut.

Namun pihak sekolah hanya menyita satu sepatu siswa, karena dua siswa lainnya mengaku tidak memiliki sepatu lagi sehingga mereka diizinkan untuk membawa pulang tetapi tidak digunakan lagi."Hal ini memang harus menjadi pelajaran bagi kita semua, agar lebih jeli dan berhati-hati lagi saat membeli sesuatu termasuk sepatu," katanya.

Selly mengatakan, agar temuan tersebut tidak semakin meresahkan masyarakat, ia berharap aparat kepolisian ikut segera bergerak melakukan pemeriksaan terhadap para distributor sepatu di kota ini.

(Baca Juga: Habis Panci, Sandal, Kini Sepatu Berlafaz Allah Juga Beredar).

Begitu juga dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) agar segera turun ke lapangaan dan sosialisasi ke masyarakat guna meminimalisir peredarannya.

"Kita memang tidak bisa meminta pedagang untuk menarik jenis sepatu itu, karena mereka tentu berpikir kalau itu bisnis," katanya.

Untuk itulah, masyarakat harus menjadi konsumen cerdas dengan memeriksa secara menyeluruh sepatu yang akan dibeli. Jika menemukan adanya indikasi pelanggaran etika harus segera dilaporkan ke aparat terdekat.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram Sudenom mengarahkan kepada semua kepala sekolah untuk melakukan pemeriksaan terhadap sepatu siswa. "Jika ada ditemukan, siswa diminta untuk tidak menggunakannya lagi dan bila perlu dimusnahkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement