Kamis 21 Jan 2016 19:22 WIB

‘IBF 2016 Cerdaskan Bangsa’

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Agung Sasongko
IBF
Foto: Republika
IBF

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Redaksi Republika Penerbit, Syahruddin El Fikri menilai, Islamic Book Fair 2016 merupakan upaya membantu tujuan pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa. “Penerbit, melalui IBF 2016, berusaha membantu pemerintah turut serta mencerdaskan masyarakat,” ujar Syahruddin kepada Republika, Rabu (20/1).

Syahruddin memaparkan tingkat keterbacaan masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Ia mengutip pendapat penulis kawakan Taufik Ismail yang mengatakan masyarakat Indonesia lebih suka mengetik sms daripada membaca atau menulis buku.

Menurut Syahruddin, budaya seperti itu harus segera diubah. Sebabnya, Indonesia menjadi jauh tertinggal dari negara-negara lain. Ia pun menyayangkan mata pelajaran yang dapat merangsang siswa untuk menulis dan membaca seperti mata pelajaran mengarang sudah tidak diterapkan lagi. Sehingga, siswa sekarang rendah kemampuannya dalam menulis.

Syahruddin menambahkan, hal ini menjadi sejalan dengan produksi buku yang kian menurun. Jumlah produksi buku di Indonesia tergolong rendah dikarenakan tingkat keterbacaan masyarakat yang sangat rendah pula.  Apabila masyarakat banyak membaca secara otomatis tingkat produksi buku juga akan meningkat.

Maka dari itu, ia meyakini ajang IBF 2016 ini dapat berperan merangsang keinginan masayarakat untuk membaca. Hal ini tentunya membantu pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk gemar membaca dan menulis.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement