Senin 07 Mar 2016 17:18 WIB

Tempat Penyelenggaraan IBF Diminta Lebih Beragam

Rep: C23/ Red: Achmad Syalaby
Pengunjung memadati hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) 2016, Jakarta, Ahad (6/3). (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengunjung memadati hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) 2016, Jakarta, Ahad (6/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Ayo Membaca Indonesia Dedi Sjahrir Panigoro menilai perhelatan Islamic Book Fair (IBF) patut dipertahankan eksistensinya.

Dedi menjelaskan,  IBF memberikan dampak positif, yakni menyebarkan minat baca kepada masyarakat."Karena menyebarkan minat baca dan tulis, maka harus terus menerus dilakukan (IBF)," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Senin (7/3).

Menurut dia, penyelenggaraan IBF pada waktu mendatang juga perlu memikirkan tempat yang lebih beragam. "Seperti di pusat perbelanjaan, Jakarta Convention Center, dan tempat-tempat lain yang dapat dengan cepat menarik perhatian masyarakat umum," tutur Dedi.

Dengan demikian, acara IBF akan lebih banyak menjaring partisipasi masyarakat. Terlebih akses tempat penyelenggaraan, kata dia, lebih mudah dijangkau. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement