Senin 18 Jan 2016 22:17 WIB

Muadzah binti Abdullah al-Adawiah Hidupkan Malam untuk Beribadah

Rep: Sri Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Muadzah binti Abdullah al-Adawiah al-Bashariah Ummu ash-Shahba adalah perempuan yang pandai. Dia adalah istri seorang pemimpin teladan, Shilah bin asyim. Keduanya adalah penghamba Allah SWT dan ahli ibadah.

Ada cerita menarik dan menyentuh dalam sejarah pernikahan antara Muadzah dan Shilah. Ketika dia diserahkan kepada suaminya, keponakan Shilah mempersilakan Muadzah ke kamar mandi. Ia kemudian memasukkannya ke dalam rumah pengantin yang indah. Di dalam rumah tersebut tercium aroma wangi yang memancarkan sebaik-baik minyak wangi.

Suami istri itu berada dalam satu rumah. Shilah mengucapkan salam kepada Muadzah. Kemudian, dia mendirikan shalat. Muadzah berdiri di belakangnya dan mengikuti ibadah yang dilakukan suaminya. Hingga fajar menyingsing, keduanya larut dalam shalat. Mereka lupa bahwa itu malam pengantin.

Keesokan harinya, keponakan Shilah datang untuk menengok mereka. Keponakannya berkata, "Wahai pamanku, putri pamanmu telah diserahkan padamu tadi malam. Lalu engkau melakukan shalat dan membiarkannya?"

Dia menjawab, "Wahai keponakanku, sesungguhnya engkau telah memasukkan aku ke dalam rumah (ke kamar mandi). Keadaan tersebut mengingatkanku pada neraka. Lalu engkau memasukkan aku ke dalam rumah (ke kamar pengantin) pada sore hari. Keadaan itu mengingatkan aku pada surga. Dalam pikiranku hanya terdapat surga dan neraka hingga fajar menyingsing."

Setelah menikah, Muadzah menghidupkan semua malamnya untuk beribadah. Sifat bijaksana mengalir dari lisannya. Dia berkata, "Aku heran kepada mata yang tidur, padahal dia mengetahui betapa lamanya terpuruk dalam kegelapan kubur."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement