Pada abad ke-19, seorang yang mengaku Imam Mahdi di Sudan bernama Mahdi Muhammad Ahmad muncul. Lahir pada 2 Agustus 1844, Muhammad Ahmad merupakan pemimpin agama dari Samaniyya.
Dia memprokmairkan diri sebagai Imam Mahdi saat munculnya kemarahan publik Sudan dengan kebijakan para penguasa Turki-Mesir karena bertindak sewenang-wenang. Kemarahan itu berhasil dikapitalisasi Mahdi Muhammad karena keyakinan itu populer di antara berbagai sekte agama Sudan waktu.
Dia pun membentuk satu gerakan Mahdiyya yang dipengaruhi gerakan Mahdi sebelumnya di Afrika Barat, serta Wahabisme dan bentuk keyakinan puritan lain sebagai reaksi terhadap dominasi kekuatan Eropa pada abad ke-19.
Dari deklarasi Mahdiyya di Juni 1881 sampai jatuhnya Khartoum pada bulan Januari 1885, Muhammad Ahmad memimpin kampanye militer yang sukses melawan pemerintah Turkio-Mesir (dikenal sebagai Turkiyah). Selama periode ini, banyak doktrin teologis dan politik Mahdiyya didirikan dan diresmikan di antara jajaran tumbuh pendukung Mahdi. Muhammad Ahmad meninggal dunia pada 22 Juni 1885, hanya enam bulan setelah penaklukan Khartoum.