REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Jamaah umrah kerap memilih belanja saat transit di Bandar Udara Changi, Singapura. Kementerian Agama menyarankan penyelenggara umrah tidak membiarkan mereka berbelanja tanpa pengawasan.
Kasubdit Pembinaan Umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan penyelenggara umrah perlu memperhatian pelayanan yang maksimum kendati jamaah hanya sebentar ketika transit. Apalagi transit berada di negara orang lain.
Dia menuturkan banyak terlihat jamaah umrah saat menunggu boarding berada pada pusat-pusat perbelanjaan yang tersedia di Bandara Changi. Dia menyarankan seharusnya penyelenggara umrah tidak membiarkan jamaah umrah sendiri atau berkelompok ke gerai perbelanjaan di sana.
"Perlu petugas mendampingi untuk menjaga jemaah tidak tersesat dan bisa terlambat untuk boarding," kata Arfi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/12).
Ditjen PHU mengirim tim beranggotakan delapan orang ke Arab Saudi untuk melakukan pengawasan dan pemantauan perjalanan ibadah umrah. Sebelum tiba di Arab Saudi, tim transit di Bandara Changi.
Tim memanfaatkan waktu transit dengan memantau beberapa penyelenggara umrah, Jumat (25/12) malam waktu setempat. Arfi mengatakan cukup banyak jamaah umrah yang transit di bandara negeri Merlion itu. "Hari ini saja kami perhatikan ratusan jamaah umrah dari beberapa travel seperti dari Attin Nabila Utama, Gunawan Wira Wisata dan lainnya," ujar dia.
Secara umum, Arfi menambahkan pelayanan yang diberikan kepada jamaah umrah cukup bagus ketika transit. "Tidak ada terlihat jamaah yang keleleran saat di terminal A13 Cangi Singapura," kata dia.