Sabtu 26 Dec 2015 14:55 WIB
Catatan Akhir Tahun 2015

Potensi Wisata Halal Indonesia Besar Tapi Banyak Kendala

 Sejumlah peserta melakukan deklarasi pada workshop Nasional Gerakan Halal di Gedung Masjid Salaman ITB, Kota Bandung, Selasa (15/12).
Foto: Republika
Salah satu tempat wisata di Lombok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga penghargaan telah diraih Indonesia dalam ajang World Halal Travel Award 2015 di Uni Emirat Arab (UEA), akhir Oktober lalu. Indonesia didaulat sebagai pemenang World's Best Halal Tourism Destination (Lombok), World's Best Halal Honeymoon Destination (Lombok), dan World's Best Family Friendly Hotel (Sofyan Hotel).

Pengakuan dunia itu kian mengukuhkan tekad Indonesia untuk menjadi tujuan wisata halal kelas dunia. Bagi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, prestasi itu menjadi  amunisi baru bagi Indonesia untuk terus mempromosikan potensi wisata Tanah Air yang begitu melimpah. "Ini dapat menjadi pintu pengembangan pariwisata halal," ungkap Arief.

Indonesia memang bertekad untuk menggenjot sektor pariwisata. Pemerintah telah memasang target untuk menggaet 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Target tersebut tentu saja tak mudah untuk dicapai, namun juga bukan hal mustahil untuk diraih.

Pengembangan wisata halal dapat menjadi pintu gerbang untuk membetot wisatawan mancanegara agar kian deras berkunjung ke Tanah Air. Jika target 20 juta wisatawan mancanegara tercapai, devisa yang bisa dikantongi Indonesia diperkirakan sebesar 24 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement