REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat asosiasi travel umrah dan haji khusus membentuk forum Perhimpunan Asosiasi Travel Umrah dan Haji Khusus (Patuh). Patuh dibentuk guna mengatasi penipuan biro perjalanan ibadah bodong yang kerap mengorbankan calon jamaah yang hendak ke Tanah Suci.
"Kami berembug dan sepakat untuk membentuk Patuh yang nantinya juga akan berupaya memperbaiki citra travel umrah-haji khusus resmi yang tercoreng oleh biro palsu," kata Sekretaris Jenderal Patuh, Muharom Ahmad, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (22/12).
Muharom mengatakan, Patuh dideklarasikan, Senin (21/12) oleh empat asosiasi biro perjalanan ibadah yang diakui Kementerian Agama. Di antara asosiasi itu adalah Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Asosiasi Penyelenggara Haji, Umrah dan Inbond Indonesia (Asphurindo) serta Kesatuan Travel Haji Umrah Indonesia (Kesthuri).
"Belakangan semakin banyak korban dari masyarakat seperti yang gagal berangkat ke Tanah Suci dan ada juga yang berangkat tapi terlantar. Ada juga yang menjadi korban modus investasi haji khusus dan umrah," kata dia. Artinya, biro bodong ini mencederai penyelenggara resmi yang mendapat ijin dan pembinaan langsung dari Kemenag.
Ketua Umum Himpuh, Baluki Ahmad, mengatakan forum antarasosiasi itu dibentuk atas kesamaan kebutuhan untuk citra penyelenggara umrah dan haji khusus yang lebih baik. Kendati demikian, tujuan dari forum bukanlah untuk pencitraan tetapi langkah nyata untuk memperbaiki pelayanan umrah dan haji khusus dengan bersinergi bersama pemerintah dan unsur-unsur terkait.
Selain itu, lanjut dia, Patuh akan melakukan komunikasi yang intensif dengan pemerintah dan unsur penyelenggara umrah dari pihak Arab Saudi (muassasah) soal pelayanan jamaah Indonesia. Dengan begitu, jamaah asal Indonesia di Saudi tidak akan terlantar. "Ada kebutuhan juga karena kita menghadapi muassasah dan pihak-pihak terkait di luar Indonesia," katanya.