Menurut Rob Ford, studi ini menunjukkan ISIS gagal mencapai tujuan mereka untuk menabur perpecahan antara Muslim dan non-Muslim di Inggris. Alih-alih meningkatkan kecemasan tentang keragaman dan Islam, serangan Paris justru memperkuat pandangan liberal dan multikultural.
Maria Sobolewska menambahkan, "Meskipun toleransi jelas bukan nilai yang universal di Inggris, itu salah satu alasan kuat untuk menahan sentimen anti-Muslim. Serangan Paris tidak memperuncing perpecahan di antara responden kami, pesimisme ataupun ketakutan. Sebaliknya, hal ini mendorong ekspresi toleransi untuk menolak ancaman teroris."
Sebanyak 1.707 orang disurvei pada putaran pertama penelitian tanggal 10-12 November, sedangkan 1.621 disurvei di putaran kedua pada 17-18 November. Kedua survei dilakukan secara online menggunakan panel YouGov.