Kamis 03 Dec 2015 17:26 WIB

Slamet Effendy Yusuf, Putra Kiai yang Sederhana

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Slamet Effendy Yusuf
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Slamet Effendy Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiai Slamet Effendi Yusuf merupakan sosok sederhana. Latar belakang sebagai seorang putra kiai tidak membuatnya tinggi hati.

Beberapa jabatan penting pernah diembang almarhum. Kiai Slamet lama berkecimpung di dunia politik sebagai kader dan pengurus Partai Golkar.

Dia pernah menjabat Ketua MPR RI periode 1988-1993 dan anggota DPR RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar. Tak hanya itu, Kiai Slamet juga pernah diberi kepercayaan sebagai Ketua DPP Partai Golkar, Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015, Ketua MUI periode 2009-2014.

“Beberapa jabatan dipegang tapi beliau tidak arogan,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kepada Republika.co.id, Kamis (3/12).

Kiai Slamet juga dikenal sebagai individu yang tegas, tidak ragu, dan selalu berpikir ahlus sunah wal jamaah. Dimana pun berada, dia selalu memberikan warna, terlebih dalam forum-forum yang dihadiri. Warna seorang Muslim dan dai yang transformatif.

Kiai Slamet sering menyoroti intoleransi tajam yang terjadi di Indonesia. Padahal menurutnya, tokoh-tokoh agama zaman dahulu menghormati perbedaan sehingga tidak ada konflik fisik. Said menyebut almarhum mampu merangkul minoritas.

“Beliau mengusung semangat toleransi dan menghargai perbedaan terutama di bidang agama,” ujarnya.

Kiai Said pun mendoakan semoga Kiai Slamet khusnul khotimah, dosa dan khilafnya diampuni dan amal salehnya diterima Allah SWT. Bagi keluarga yang ditinggalkan diharap tegar, sabar dan menerima kenyataan bahwa makhluk bernyawa suatu saat akan kembali ke Pencipta-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement