Rabu 02 Dec 2015 05:23 WIB

Apa Gerangan yang Membuat Harun Ar-Rasyid Menangis?

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Pertobatan yang sungguh-sungguh dan disertai penyesalan pasti diterima Allah SWT.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harun ar-Rasyid menangis tersedu-sedu, air matanya tak berhenti berderai. Ia jatuh pingsan. Ibnu ar-Rabi' sempat iba dan meminta agar Ibnu 'Iyadh jangan terlalu keras menasihati. “Kalian telah membunuh (jiwanya) dan aku harus berhalus ria?” tutur Ibnu 'Iyadh.

Begitu sadar, Harun meminta agar nasihat itu diteruskan. Ia kembali menangis.

Tangisan itu semakin kencang saat Ibnu 'Iyadh berpesan tentang bahaya kecurangan dan kezaliman jika ia memimpin rakyat. Ia pun tersadar dan berjanji akan menunaikan segala utang dan mengemban jabatannya dengan amanah.

Rombongan pun meminta izin pulang. Harun ar-Rasyid memberikan hadiah kepada Ibnu 'Iyad seribu dinar. Tetapi, pemberian itu ditolak. “Aku menunjukkanmu kepada keselamatan dan engkau membayarku dengan dunia. Semoga Allah menyelamatkanmu,” ujar Ibnu 'Iyadh.

Ia pun lalu terdiam. Rombongan memutuskan pergi dan sempat membujuk istrinya supaya menerima itu lantaran kondisi ekonomi yang mengimpit keluarga mereka. Tetapi, Ibnu 'Iyadh bersikeras menolaknya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement