Jumat 27 Nov 2015 21:21 WIB

Rekayasa Genetika, Begini Tuntunan Islam

Rep: Hanan Putra/ Red: Agung Sasongko
Peneliti melakukan simulasi rekayasa genetika pada skema rantai DNA buatan. (ilustrasi)
Foto:
Kurma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Rekayasa genetika dalam konsep yang sederhana sebenarnya pernah dipraktikkan di zaman Nabi SAW. Dalam riwayat dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah berdiskusi dengan sekelompok sahabat yang melakukan pembenihan bibit kurma.

Rasulullah SAW bersabda, "Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian." (HR Muslim, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

Hadis ini menjadi dalil pembolehan bagi kaum intelektual untuk bereksplorasi dan menemukan model pembibitan yang lebih baik. Soal urusan duniawi, tak ada larangan untuk membuat konsep baru. Berbeda dengan urusan akidah dan ibadah yang masuk kategori bid'ah.

Adapun sekelompok pihak yang mengatakan rekayasa genetika adalah haram karena meniru atau mengubah ciptaan Allah SWT sebenarnya telah dipatahkan dengan kaidah fikiha al-aslu fil asya'a al-ibahah (hukum asal segala sesuatu adalah boleh).

Beberapa kalangan ada juga yang alergi dengan rekayasa genetika karena teori ini diperkenalkan Charles Darwin dalam bukunya, The Orgin of Species. Namun, tentu saja pengambilan istinbath hukum merujuk pada nas-nas yang sarih (jelas). Wallahu'alam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement