Kamis 26 Nov 2015 16:44 WIB

Mengintip Keindahan Surga

Rep: Hanan Putra/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk sering-sering merasakan lapar dan dahaga karena dapat mengetuk pintu surga.
Foto:
Surga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namun, untuk memudahkan umat manusia memahami surga, tetap saja harus dibantu dengan beberapa pengibaratan seperti yang terlihat di dunia. Misalnya, Allah SWT mencontohkan gambaran surga yang luasnya seluas langit dan bumi (QS Ali Imran [3]: 133).

Allah SWT sering menyebutkan visualisasi surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai yang berjenis susu, madu, dan khamr yang lezat (QS Muhammad [47]: 15).

Soal perhiasan di surga, Allah juga menyebutnya, seperti perhiasan emas, perak, mutiara, dan pakaian dari kain sutra (QS Fathir [35]: 33). Piring-piring serta bejana juga terbuat dari emas, pelayan-pelayan yang muda bagai mutiara yang bertaburan dengan pakaian sutra (QS al-Insan [76]:19-21).

Semua pengibaratan material surga tersebut hakikatnya jauh lebih baik dari apa yang mereka lihat di dunia. Hanya sekadar pengiyasan semata agar bangsa Arab ketika itu bisa mudah memahami surga.

Allah SWT menjanjikan seluruh kenikmatan surga yang diberikan Allah SWT bersifat kekal, tidak pernah habis, dan banyaknya tak terhitung. Di dalam surga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada perasaan dengki antarsesama penduduk surga. Mereka hidup rukun dan damai.

Hidup mereka senantiasa bersemangat, tidak pernah merasa lelah dan capai (QS al-Hijr [15]:45-48). Penduduknya jauh dari perkataan negatif dan dosa. Semuanya berucap dan bertingkah laku baik dan damai (QS al-Waqi'ah [56]: 25-26).

Di dalam surga tidak ada usia tua dan muda. Umur para penghuninya sebaya dan tidak pernah bertambah tua (QS al-Insan [76]:19-21). Semua penduduk surga selalu dalam keadaan sehat dan tidak pernah dihinggapi penyakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement