Rabu 18 Nov 2015 13:59 WIB

Perjalanan Cucu Kepala Suku Indian Mencari Cahaya Islam

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Dr Maryam Blackeagle
Foto:
Maryam Blackeagle

CALIFORNIA -- Pada usia 14 tahun, Maryam kabur dari rumah, tapi tertangkap dan dikirim kembali. Untuk kedua kalinya, Maryam melarikan diri pada usia 15 tahun dan menolak kembali ke rumah.

“Anda mungkin paham, mengapa saya paling bahagia saat sendirian di hutan. Setelah saya lari, saya adalah anak-anak di dunia orang dewasa. Tapi, sudah tidak ada hutan lagi.”

Pada titik itu, dia merasa terpuruk. Seringkali, Maryam berpikir Tuhan harusnya tidak memberi dia kehidupan. Dia benar-benar benci pada diri sendiri.

Krisis itu kemudian membawa Maryam pada perenungan spiritual. Dia mulai pergi ke ‘Gereja Hippie’  di usia dua puluhan. Maryam merasa cukup bahagia bersama mereka, tapi lukanya tetap tak tersembuhkan. Ia pun kecanduan obat terlarang.

Pada usia 24 tahun, Maryam telah menjadi seorang ibu tunggal dari anak yang mengalami sakit kronis. Saat bersamaan, ia masih berstatus mahasiswa keperawatan.

“Saya berusaha keras untuk membuat hidup kami lebih baik, tapi saya sendiri tersesat dalam kegetiran hidup dan penyalahgunaan obat.” Selangkah dia maju, dua langkah dia mundur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement