Senin 02 Nov 2015 11:20 WIB

Hak Demokrasi Muslim Myanmar Terancam Diboikot

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Muslim Myanmar mendapat diskriminasi di negaranya
Muslim Myanmar mendapat diskriminasi di negaranya

REPUBLIKA.CO.ID,MANDALAY -- Kelompok radikal ultranasionalis Budha Myanmar, Ma Ba Tha menyerukan pemboikotan puluhan calon pemilih Muslim.

Mereka meminta kandidat muslim dan pemilih muslim di Myanmar untuk dihilangkan hak dipilihnya dan memilihnya dalam pemilu nasional Myanmar yang akan digelar 8 November mendatang.

Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan tokoh pro demokrasi Aung San Suu Kyi yang selama ini keras menyuarakan demokrasi Myanmar pun tidak ingin menentang permintaan kelompok Ma Ba Tha ini.

Bukan hanya calon kandidat muslim, ratusan ribu muslim yang sebagian besar berada di Myanmar barat dan etnis Rohingya ini terancam didiskualifkasi dan dihapus hak suaranya.

Khin Maung Thein (71 tahun) salah satu muslim yang menjadi kandidat tunggal dari Mandalay mengatakan ia melawan ancaman dari kelompok ekstremis Budha itu.

"Muslim telah banyak mengalami penderitaan di Myanmar dalam beberapa tahun terakhir, ini yang mendorong kita untuk masuk ke parlemen," kata Khin dilansir dari Reuters, Senin (2/11).

Menurut dia, kelompok ekstrimis Ma Ba Ta ini telah merusak kredibilitas demokrasi di Myanmar dan apa yang banyak orang harapkan terhadap pemilu pertama Myanmar yang bebas dan adil dalam 25 tahun.

Sebelumnya kelompok Ekstrimis Budha, Ma Ba Tha juga telah menyerukan pemboikotan tempat-tempat bisnis milik Muslim Myanmar. Kelompok ini juga keras menyuarakan antipernikahan beda agama untuk mengembalikan nilai-nilai keagamaan Buddha di Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement