Ahad 18 Oct 2015 10:24 WIB

BNN Solusi untuk Daruat Narkoba di Kota Santri

Rep: c10/ Red: Damanhuri Zuhri
Badan Narkotika Nasional (BNN).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Badan Narkotika Nasional (BNN).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Angka kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Tasikmalaya sangat tinggi. Sehingga kota yang dikenal sebagi Kota Santri saat ini dalam status darurat narkoba.

Berdasarkan analisis Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, penyalahgunaan narkoba membuat si pengguna berperilaku seks bebas. Dampak buruknya banyak masyarakat mengidap penyakit infeksi menular seksual (IMS).

Wakil Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kota Tasikmalaya, Undang Syafrudin mengatakan munculnya status darurat narkoba karena tidak ada instansi penangkalnya. Belum ada dinas atau SKPD yang fokus menangani pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

Menurutnya, meski masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba telah dititipkan ke Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan lainnya. Tapi masing-masing dinas punya pekerjaan yang besar dan luas.

"Untuk menanggulangi tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Kota Tasikmalaya, BNN lah solusinya," kata Undang kepada Republika, Ahad (18/10).

Undang menjelaskan, adanya Badan Narkotika Nasiona (BNN) di Kota Tasikmalaya merupakan suatu solusi dan bisa dikatakan juga sebagi alat pencegahan. Sebab Tasikmalaya sekarang sudah masuk status darurat narkoba.

Menurutnya, BNN akan berfungsi sebagai memberikan arahan dan pendidikan terhadap generasi penerus mengenai bahya narkoba. Selain itu BNN juga lambat-laun akan menghapus penyalahgunaan narkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement