REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pada 22 Oktober mendatang, PBNU akan menggelar kirab sebagai bentuk peringatan Hari Santri nasional. Pelaksanaan kirab berlangsung pada 19-22 Oktober.
Berikut rute Kirab Hari Santri Nasional:
Kirab tersebut akan dimulai dari Surabaya, tepatnya di Tugu Pahlawan pada Ahad (18/10) pukul 09.00 WIB. Sebelumnya peserta yang berjumlah kurang lebih 60 orang itu akan longmarch dari Bubutan ke Tugu Pahlawan.
Bubutan merupakan kantor tempat KH. Hasyim Ashari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Secara seremonial di Tugu Pahlawan tersebut akan dilakukan penyerahan Pataka bendera merah putih dan bendera NU oleh Ketua PBNU kepada ketua rombongan kirab, gus Ais.
Perjalanan dilanjutkan ke Gresik, Lamongan, Tuban dan Sarang. Di sana mereka juga akan menziarahi makam Sunan Bonang di Tuban serta pesantren Maemun Zubair atau mbah Mun untuk mendengarkan nasihat untuk menumbuhkan semangat nasionalisme Reslousi Jihad. Selain itu mereka juga akan singgah di kediaman Gus Mus atau Mustofa Bisri di Rembang yang juga akan memberikan wejangan serupa.
Selanjutnya, peserta kirab menuju Lasem untuk berziarah ke makam Kyiai Maksum yang merupakan teman sejawat Hadratus Syaikh. Di sana mereka ingin mengenang jasa beliau sebagai mu'asis NU dalam Resolusi Jihad. Sementara itu mereka juga akan berziarah ke makam mbah Sholeh Darat (guru dari hadratus syaikh).
Kemudian, mereka akan menuju Kendal, Kaliwungu berziarah ke makam Kyiai Dimyati Rois, seorang penggerak, salah satu panglima laskar hizbullah. Kemudian perjalanan akan dilanjutkan ke Cirebon, menurutnya mereka akan berziarah ke makam panglima Laskar Hizbullah yaitu Kyai Abbas. Tidak hanya itu, mereka juga akan berkunjung ke Babakan Ciwaringin, Cirebon. Hal itu karena, kata dia, mereka akan sowan ke Kyai Makhtum, yang akan menceritakan sejarah perjuangan Resolusi Jihad.
Perjalanan dilanjutkan ke Cibarusah, Cikarang. Dimana dia menceritakan ada pesantren Albaqiatus Sholihat yang didirikan KH. Makmun Nawawi (muridnya langsung hadratus syaikh). Tempat tersebut menurut dia merupakan tempat bersejarah juga, karena di sana merupakan tempat penggemblengan Laskar Hizbullah pertama. Kisahnya mereka dulu digembleng oleh KH. Makmun Nawawi dan KH. Wahid Hasyim.
Pada tempat finish kirab, yaitu di Tugu Proklamasi, Jakarta.