REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang Muslimah mengaku bahagia setelah berhasil masuk menjadi semifinalis dalam acara memasak di Inggris. Menurutnya, keberhasilannya itu merupakan cermin terjaganya toleransi beragama.
"Umpan balik yang saya terima telah mengungkapkan bagaimana menerima orang dari budaya dan agama yang berbeda," kontestan Great British Bake Off, Nadiya Jamir Hussain kepada Radio Times dikutip dari OnIslam, Kamis (1/10).
Awalnya, ia merasa ketakutan. Karena baru pertama kali ada Muslimah ikut serta pada ajang tersebut. "Awalnya, saya merasa sedikit gugup bahwa orang akan melihat saya, seorang Muslim berjilbab, dan bertanya-tanya apakah saya bisa memanggang," kata Hussain.
Seiring perjalanan waktu, ia bisa membuktikan bahwa kemampuan memasakanya dapat diadu dengan peserta lainnya. Ia berharap acara seperti ini dapat terus diadakan karena representasi masyarakat Inggris yang beragam pada saat ini.
"Saya ingin BBC1 untuk terus bergerak dengan waktu dan membawa penonton berbagai khas, program berkualitas tinggi yang merasa relevan dan mencerminkan keragaman Inggris modern," Charlotte Moore, kontroler BBC1.
Acara ini menjaring seluruh kontestan sebanyak 12 orang Inggris yang berasal dari kultur dan agama berbeda. Keputusan ini menjadi bagian cara mencerminakan ajang pencarian bakat untuk koki memasak kue yang bisa mencerminkan Inggris modern.