Senin 14 Sep 2015 06:32 WIB

Berbeda Waktu Idul Adha, Muhammadiyah Hormati Putusan

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Dirjen Bimas Islam Machasin menjawab pertanyaan wartawan usai konferensi pers sidang Itsbat awal Zulhijah 1436 H, di Jakarta, Ahad (13/9).
Foto: Republika/Darmawan
Dirjen Bimas Islam Machasin menjawab pertanyaan wartawan usai konferensi pers sidang Itsbat awal Zulhijah 1436 H, di Jakarta, Ahad (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Organisasi Kemasyarakatan Muhammadiyah menghormati keputusan sidang itsbat pemerintah yang menetapkan Idul Adha jatuh pada tanggal 24 September.

Ketua umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan PP Muhammadiyah juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah karena telah menghargai dan memberi kebebasan bagi Muhammadiyah  yang telah menetapkan idul adha terlebih dahulu dan jatuh pada tanggal 23 September.

"Pemerintah juga penting memberi keleluasaan kepada Muhammadiyah di seluruh Tanah Air menggunakan fasilitas publik karena menyangkut hak dasar beragama," ujar Haedar Nasir kepada Republika, Senin (14/9).

Ia menjelaskan,  sikap saling menghormati  perbedaan dalam menjalankan agama dijamin konstitusi. Selain itu, hal ini juga dibenarkan dalam ajaran Islam sejauh hal yang bersifat Ijtihadi dan perbedaan tidak mengganggu ukhuwah. Yang terpenting masing-masing pihak saling menghormati dan menghargai.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mengadakan sidang itsbat pada Ahad (13/9). Hasil sidang itsbat menetapkan satu Zulhijah jatuh pada tanggal 15 September dan 10 Zulhijah jatuh pada tanggal 24 September.

Hasil sidang itsbat ini berbeda dengan keputusan PP Muhammadiyah yang telah menetapkan 10 Zulhijah jatuh pada tanggal 23 September. Ini artinya pada tahun ini terjadi perbedaan dalam penetapan hari raya Idul Adha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement