Sabtu 12 Sep 2015 15:28 WIB

Pengungsi Suriah Terpaksa Murtad, Muhammadiyah: Ini Tamparan

Rep: C33/ Red: Ilham
Pengungsi Suriah di kamp penampungan
Foto: albawaba
Pengungsi Suriah di kamp penampungan

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas menilai peristiwa berpindahnya agama pengungsi Muslim Suriah merupakan tamparan bagi Islam. Sebelumnya, laporan menyatakan banyak migran Muslim di Jerman yang memilih pindah agama.

Laporan The Associated Press pada Jumat (4/9) mengungkapkan, banyak dari para pengungi memilih berpindah agama hanya agar tetap berada di Eropa. Mereka percaya label Kristen atau setidaknya murtad dari Islam menjadi kunci mendapatkan suaka.

"Itu tamparan bagi umat Islam. Bayangkan saja umat Islam lari ke negara lain karena konflik, mestinya dunia Islam malu," ujarnya Yunahar kepada Republika.co.id pada Sabtu (12/9).

Jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman mencapai rekornya dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015 saja, para ahli memprediksi ada 800 ribu pengungsi baru yang akan tiba. Dalam menyikapi peristiwa perpindahan agama ini, Yunahar merasa harus perlu dipastikan lagi. "Mungkin masih perlu diverifikasi walau faktanya memang mungkin terjadi," ucapnya.

Sebelumnya, banyak yang mengklaim bahwa Bapa Gottfried Martens dari Gereja Trinity di Berlin hanya butuh orang untuk belajar agama selama tiga bulan dan akan membantu orang mendapat suaka. Hingga kini, Gereja Trinity sendiri telah mengonversi ratusan pencari suaka yang sebagian besar dari Iran dan Afghanistan.

Sementara itu, Bapa Martens mengatakan, dia tak peduli alasan orang berpindah agama, asal bisa membawa mereka ke Gereja."Saya tahu ada lagi dan lagi orang datang ke sini karena mereka memiliki semacam harapan mengenai suaka mereka. Saya mengundang mereka untuk bergabung dengan kami karena saya tahu bahwa siapa pun yang datang ke sini tidak akan ditinggalkan tanpa perubahan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement