Senin 17 Aug 2015 15:54 WIB

Santri Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI di Sawah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Agung Sasongko
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Tidak ada lapangan, lahan sawah yang sudah dipanen dan lahannya kering pun bisa digunakan untuk menggelar upacara dalam rangka HUT Kemerdekaan RI. Hal itu dilakukan sekitar 150 santri pesantren An Najah Desa Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas, Senin (17/9).

Upacara dilakukan lengkap dengan acara pengibaran bendera dengan tiang terbuat dari batang bambu. Bertindak sebagai pembina upacara, lurah pesantren, Haris Hidayatullah. ''Karena para santri semua adalah mahasiswa, maka tata urutan upacara sama dengan upacara yang dilaksanakan di sekolah maupun instansi. Yang membedakan adalah tempat dan pakaian yang dikenakan,'' jelasnya, seusai upacara.

Dalam upacara tersebut, pembina upacara tidak berdiri di atas podium. Namun berdiri di atas gundukan tanah yang cukup tinggi, sehingga bisa terlihat oleh seluruh peserta upacara.

Selain upacara pengibaran bendera, pembina upacara juga membacakan teks Pancasila yang kemudian ditirukan oleh peserta upacara. Selain itu, juga dibacakan teks pembukaan UUD 45. Meski tanpa pengeras suara, namun upacara dapat berjalan lancar.

Dia menyebutkan, pihaknya sengaja memanfaatkan lahan sawah yang rencananya akan digunakan untuk perumahan, karena tidak ada lahan yang di sekitar asrama pasantren yang cukup luas untuk menggelar upacara.

Dalam sambutanya lurah pesantren mengatakan, nikmat kemerdekaan sering dilupakan oleh warga negara, padahal sesungguhnya kemerdekaan adalah awal dari semua kenikmatan yang kita peroleh.

''Kita tidak bisa mengemukakan pendapat tanpa adanya kemerdekaan, kita tidak akan bisa bergerak bebas tanpa anugrah kemerdekaan itu. Untuk itulah kita wajib bersyukur seraya berdoa agar para pahlawan mendapat tempat yang baik di sisinya,'' katanya.

Lebih lanjut Haris mengajak kepada para santrinya itu untuk menjadi orang yang merdeka yang sesungguhnya. Merdeka bukan berarti bebas tanpa batas. Namun tetap harus memperhatikan etika dan taat pada aqidah agama. ''Mari kita lakukan hal terbaik untuk negeri tercinta ini dengan bekerja keras,'' katanya. n eko widiyatno

Sementara Pemkab Banyumas yang menggelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 70 di Alun-alun Kota Purwokerto, memeriahkan upacara ini dengan menggelar tari kolosal 'Gempita Mahardika'. Tarian yang digelar seusai upacara, dilakukan oleh ratusan penari gabungan dari berbagai instansi.

Antara lain, personel anggota TNI dari Kodim 0701/Banyumas, Polres Banyumas, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Brimob, Satuan Polisi Pamong Praja, organisasi kemasyarakatan, dan siswa SMK Negeri 3 Banyumas. Tarian ini diiringi musik kentongan yang dimainkan oleh personil dari Kodim dan Polres Banyumas.

Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Wahyu Winarto mengatakan, tarian ini melibatkan berbagai unsur masyarakat mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat, antara lain untuk menunjukkan persatuan dan kesatuan masyarakat. ''Tari kolosal ini  menggambarkan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi semua elemen dalam rangka merebut kemerdekaan,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement