REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Konsul Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya Heather Variava mendukung upaya pemerintah Indonesia memerangi radikalisme atas nama agama.

Melanjutkan program kerja pendahulunya, ia  pun ingin menjadi bagian dalam mempromosikan pikiran terbuka, termasuk ke masyarakat pesantren.

“Saya mengerti keprihatinan tentang radikalisme. AS juga sangat concern dengan isu tersebut. Jadi, kami juga ingin bekerjasama dengan Bapak Gubernur dan sekolah-sekolah, pesantren, untuk mempromosikan pikiran yang terbuka,” kata dia ketika bertamu ke Kantor Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi untuk pertama kali, Kamis (13/8).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan harapannya agar kerjasama pendidikan antara AS dan Jawa Timur lebih ditingkatkan. Soekarwo berharap, pemerintah AS bisa memberikan beasiswa bagi masyarkat Jawa Timur, khususnya masyarakat di daerah dengan sumber daya manusia yang masih tertinggal.

Dengan begitu, menurut Soekarwo, masyarakat di daerah tersebut bisa lebih terbuka terhadap globalisasi.

“Di daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), sistem pendidikannya masih tradisional, karena itu, mereka banyak yang lari ke Yaman, Suriah, dan negara Timur Tengah lainnya. Bukan tidak mungkin, mereka bisa direkrut jadi anggota gerakan radikal. Jangan sampai mereka menolak dan anti-globalisasi,” kata Soekarwo.

Heather menggantikan Konjen AS sebelumnya, Joaquin F Monserrate yang telah melanjutkan tugas ke Meksiko. Heather berasal dari Negara Bagian Iowa.

Sebelum menggantikan Joaquin, Heather pernah bertugas di Mumbai (India), Port Louis (Mauritius), Ho Chi Minh City (Vietnam) dan Dhaka (Bangladesh).

Sebagai Konjen AS di Surabaya, tugas Heather adalah menjadi representasi AS bagi Indonesia bagian Timur.

Ikuti Whatsapp Channel Republika