REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Ormas Islam Mathla'ul Anwar diharapkan mengembangkan perguruan tinggi dan perpustakaan masjid seiring dengan semakin tingginya kebutuhan terhadap fasilitas pendidikan tersebut.
"Saat ini Mathla'ul Anwar (MA) baru memiliki Universitas Mathla'ul Anwar (Unma) di Cikaliung, Pandeglang, yang berdiri pada 1990 disusul di Jakarta pada 2010, namun belum resmi di bawah Pengurus Wilayah MA DKI Jakarta," kata Wakil Ketua Majelis Amanah pengurus Besar MA Usep Fathudien pada acara Muktamar ke XIX dan Milad ke-100 MA di Pandeglang, belum lama ini.
Ia menyatakan, perguruan tinggi swasta saat ini menjadi salah satu kebutuhan mendesak bagi seluruh bangsa, khususnya Umat Islam. "Teman-teman dari agama lain mengirim ribuan anak-anaknya ke perguruan tinggi di mancanegara, dan seharusnya kita Umat Muslim juga melakukan hal itu," katanya.
Namun, kata dia, pada tahap awal ada baiknya menggalakkan pembangunan perguruan tinggi di Tanah Air oleh tenaga pendidikan yang ada di Indonesia. MA bisa berpartisipasi dalam bidang program ini.
Ia menyatakan, pengurus wilayah MA pada semua provinsi perlu didorong untuk mendirikan satu perguruan tinggi dengan jurusan tergantung kebutuhan disesuaikan dengan pasar setempat, bisa ekonomi, pendidikan, agama, hukum ataupun bidang lainnya.
"Kalau saat ini baru ada Unma dan Pandeglang dan di Jakarta, maka pada 2016/2017 MA sudah selayaknya membangun perguruan tinggi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara dan provinsi lainnya," ujarnya.
Untuk tahap awal, kata dia, masing-masing provinsi memiliki program studi satu atau dua dan lembaga pendidikan dalam bentuk sekolah tinggi. Setelah besar baru bisa menjadi universitas. "Itu sangat mungkin dan untuk merealisasikannya bisa juga pengurus wilayah berkonsulitasi dengan Ditjen Dikti atau Kompertis untuk menentukan pilihan program yang akan dibuka pada tahap awal ini," ujarnya.
Usep juga menyatakan sangat layak jika warga MA memelopori pembentukan perpustakaan masjid, dengan memulainya membeli buku sesuai kemampuannya. "Pada tahap awal bisa saja dengan membeli 50-250 buah buku, dan disimpan di masjid dan seiring waktu pasti akan bertambah," katanya.