REPUBLIKA.CO.ID, BOMBAI -- Kelompok terorisme seperti negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) disebut-sebut mulai mendekati wilayah India. Madrasah Barelwi, sekolah Islam di India memutuskan melawan kegiatan terorisme itu dengan cara meluruskan pemahaman tentang Islam.
Seluruh madrasah di bawah naungan kelompok Barelwi akan mengajarkan penyalahgunaan Islam yang dilakukan teroris. Hal itu dilakukan guna mengurangi potensi pemuda Muslim yang bergabung dengan ISIS.
Di India, kelompok Barelwi memiliki jutaan pengikut sehingga memiliki pengaruh kuat bagi umat Muslim. Pengajaran antiterorisme Islam itu sebelumnya diumumkan kantor Dargahe -Aala-Hazrat, markas pusat Bareilly sejak Jumat lalu.
Bahkan guna mengintimidasi terorisme mengatasnamakan Islam, pemimpim Barelwi mengeluarkan fatwa haram bagi Muslim untuk mendatangani pemakaman seseorang yang didakwa sebagai teroris.
Langkah kelompok Barelwi merupakan dukungan terhadap Kementrian Dalam Negeri India yang menyatakan harus membuat program anti terorisme. India juga memantau media sosial dan jenis teknologi lainnya guna meminimalisasi aksi cuci otak pemuda Muslim.
Juru bicara kelompok Barelwi, Nasir Qureshi, mengatakan kalau upaya pengajaran anti terorisme di seluruh Madrash Barelwi memang bertujuan menghalau ISIS dan Taliban.
Menurutnya, seluruh pemimpin kelompok Barelwi telah setuju untuk menjalankan strategi pengajaran tersebut. "Langkah ini menunjukan kita bukan bagian dari ISIS dan kelompok teroris lainnya. Kelompok terror seperti ISIS yang menggunakan label Islam untuk menghalalkan kekerasan itu bukanlah Muslim," ujarnya.