REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Forum Silaturahim Saudagar Muhammadiyah (FSMM) mengeluarkan enam poin rekomendasi terhadap arah gerak dari organisasi Muhammadiyah agar memperkuat pengembangan sektor ekonomi, di samping pendidikan, kesehatan dan sosial.
"Dengan adanya rekomendasi ini, diharapkan Muhammadiyah bukan saja sebagai kekuatan pendidikan, kesehatan dan sosial saja. Tapi Muhammadiyah sebagai sebuah kekuatan ekonomi bangsa yang terintegratif," kata anggota FSSM Bambang Wijonarko lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Makassar, Rabu (5/8).
Secara umum, rekomendasi-rekomendasi itu mendorong agar Muhammadiyah ikut serta dalam membangun perekonomian nasional. Dengan begitu, secara langsung atau tidak langsung akan memberdayakan umat dari aspek ekonomi.
Muhammadiyah sendiri memiliki sejumlah pengusaha yang memiliki potensi untuk ikut mengembangkan Muhammadiyah dalam mencerahkan umat menuju Islam berkemajuan. Peran pengusaha juga sangat penting karena bersentuhan langsung dengan dunia usaha, terutama di sektor ekonomi riil.
Bambang mengatakan rekomendasi pertama FSSM yaitu pertama mendesak dibentuknya organisasi saudagar Muhammadiyah sebagai badan otonom di bawah bendera Muhammadiyah. Kemudian kedua, merekomendasikan Muhammad Najih sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah periode 2015-2020.
Selanjutnya ketiga, mengimplementasikan cetak biru gerakan ekonomi Muhammadiyah sebagai kebangkitan ekonomi Muhammadiyah. Keempat, mendukung pengembangan gerakan kewirausahaan di lingkungan Muhammadiyah.
Kelima, membuat kekuatan ekonomi berbasis komunitas dalam jejaring. Terakhir, pembenahan manajemen Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan mendorong warga Muhammadiyah dalam mengembangkan sektor riil.