Selasa 28 Jul 2015 12:29 WIB

NU Kerja Sama dengan Syiah, Kiai Said: Itu Fitnah!

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj memastikan diri akan maju lagi untuk periode 2015-2020. NU akan menggelar Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus mendatang. Kiai Said ingin melanjutkan pencapaiannya yang dapat dikatakan berhasil di bidang pendidikan.

Semasa lima tahun kepemimpinannya, Kiai Said sudah membangun 25 kampus atas nama NU. "Alhamdulillah, lima tahun ini sudah berdiri 25 perguruan tinggi NU, baik Sekolah Tinggi maupun Universitas," kata Kiai Said kepada Republika Online di Jakarta, Selasa (28/7).

Untuk menunjang kelanjutan pendidikan tinggi tersebut, PBNU dalam lima tahun terakhir juga meneruskan tradisi mengirimkan kader-kader terbaik untuk belajar ke luar negeri melalui fasilitas beasiswa. Dalam lima tahun terakhir, sedikitnya ada lima kader NU dikirim belajar ke Amerika Serikat, 10 ke Australia, 100 ke Sudan, dan puluhan lainnya ke Maroko, Libya, serta Suriah.

"Tidak ada satupun mahasiswa NU selama saya memimpin saya kirim ke Iran. Jadi kalau ada tudingan NU kerjasama dengan Syiah, itu fitnah. Kalau sekarang ada mahasiswa NU belajar di Iran, itu beasiswa dari pengurus NU sebelum saya memimpin," ujar Kiai Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement