REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai buku bertajuk "Kiai Pesantren Membangun Peradaban" karya Said Aqil Siroj menjadi karya yang bisa memperkaya politik kebangsaan yang rukun dan damai, serta memperkuat citra Islam di mata dunia.
"Sebuah karya yang sangat berharga, berisikan pemikiran gagasan nilai-nilai dan pengalaman dari tokoh, sekaligus cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Profesor Dr KH Said Aqil Siroj," kata Wapres Ma'ruf dalam sambutannya secara virtual dalam peluncuran buku "Kiai Pesantren Membangun Peradaban" diikuti melalui NU Channel di Jakarta, Kamis (28/2/2024).
Peluncuran buku dalam rangka memperingati 70 tahun usia Said Aqil Siroj itu menyiratkan kisah panjang sang penulis sebagai tokoh agama, tokoh bangsa, dan tokoh kemanusiaan, yang disegani di Nusantara dan di dunia.
"Kiai Said Aqil Siroj atau akrab dipanggil Kang Said, beliau menempati urutan ke-19 dari 500 Muslim paling berpengaruh di dunia pada tahun 2022 yang dirilis oleh Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania," katanya.
Menurut Wapres, Said adalah sosok pencinta ilmu, kitab, buku, serta senang berdiskusi, berorganisasi, dan mendedikasikan diri, demi memajukan peradaban Islam.
Beliau, kata dia, memiliki khazanah pengetahuan ke-Islaman yang luas mencakup sejarah Islam, sastra, fiqih, tasawuf, bahkan sejarah lokal perjuangan kiai kampung yang selama ini jarang tercatat dalam buku.
"Pemikiran dan gagasan beliau menghormati keberagaman sehingga memperkaya politik kebangsaan yang rukun dan damai serta memperkuat citra Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta," kata Wapres.
Wapres mengapresiasi terbitnya buku Kiai Pesantren Membangun Peradaban, 70 Tahun Profesor Dr KH Said Aqil Siroj sebagai bentuk jihad dalam menyiarkan ilmu pengetahuan dan budaya Islam di seluruh penjuru negeri dan dunia.
"Beliau akan menjadi pelesat kemajuan peradaban Islam, membangun perdamaian dan melahirkan inspirasi bagi umat Islam dalam perjuangan di masing-masing bidang yang ditekuni," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika