REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Bulan Syawal menjadi berkah tidak hanya bagi Muslim yang ada di Indonesia, melainkan juga bagi seluruh umat islam di dunia. Keberkahan itu juga dirasakan santri serta binaan pesantren Annaba Center, juga dhuafa yang ada di lingkungan sekitar pesantren.
Sepekan sudah suasana Idul Fitri berlangsung, tak terasa sudah seminggu pula Ramadhan ditinggalkan. Banyak hal yang dilakukan oleh Pesantren Annaba Center untuk semakin menguatkan perannya sebagai wadah pendidikan, tidak hanya secara khusus bagi para muallaf, tetapi juga bagi masyarakat.
Pesantren telah memberikan kontribusi yang semakin signifikan terlebih pada bulan ramadhan 1436 H dengan mengutus para santri yang siap menjadi dai ke beberapa masjid dan mushala untuk berdakwah dan berbagi pengetahuan kepada masyarakat. Tidak hanya itu, Pesantren Annaba Center juga membantu masyarakat yang kurang mampu (dhuafa) dengan memberikan bingkisan sebagai tanda tali kasih antara Annaba dengan mereka yang berada dalam kesulitan.
Bingkisan yang diberikan berupa beras dan uang tunai yang dibagikan kepada 112 orang mustahiq yang berhak menerima bingkisan tersebut. Adapun bingkisan dan uang yang berikan tersebut diperoleh dari para donatur dan muzaki, yang menyisihkan sebagian rezeki mereka untuk diberikan kepada para mustahiq.
Pimpinan pesantren Pembinaan Mualaf Yayasan Annaba Center Indonesia, KH. Syamsul Arifin Nababan mengungkapkan, Sebagai lembaga pendidikan, Pesantren Annaba Center juga ingin berperan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Bentuk nyata peran tersebut diantaranya adalah kepedualian dalam berbagi. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mendidik santri untuk nantinya dapat saling berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, meski saat ini mereka masih dalam posisi yang sama.
"Akan tetapi, apabila suatu saat kehidupan para santri sudah lebih baik dan tergolong mampu, mereka harus berbagi. Hal ini mengingat ajaran yang disampaikan oleh baginda Muhammad Saw. bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Oleh sebab itu, pembagian bingkisan ini sekaligus mempersiapkan mental mereka agar menjadi manusia-manusia yang , yang peduli terhadap sesama, sebagaimana Muslim yang lain peduli terhadap mereka.”, tutup beliau.
Ditemui pada kesempatan yang sama, ustadz Ozi Setiadi selaku kepala sekretariat pesantren Annaba membeberkan langkah strategis pesantren dalam memperkuat perannya pada masyarakat mengatakan;
“Ke depan, sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh pak Kiai, Pesantren Annaba insya Allah akan mengembangkan perannya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, khususnya dalam bidang pengelolaan zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf (Ziswa)," kata dia.
Hal ini salah satunya disebabkan, mayoritas dana yang diperoleh dari Ziswa tersebut hanya berkutat di pusat, sedikit yang menyentuh daerah-daerah terpencil, lebih lagi daerah minoritas Muslim.
Karena itu, peran ini akan diselaraskan dengan program pesantren Annaba yang akan mengembalikan para santri (mualaf) yang sudah siap menjadi dai untuk kembali ke daerah asal mereka, sehingga mereka nantinya juga dapat memanfaatkan ziswa tersebut guna menciptakan sarana dakwah mereka, bisa dalam bentuk surau, madrasah-madrasah, atau hal lain yang dibutuhkan yang nantinya dapat bermanfaat bagi ummat.”, ujarnya.
Penyerahan bingkisan lebaran 1436 H, yang dilakukan pada tanggal 14 dan 15 Juli 2015 kemarin juga dihadiri oleh KH. Usman Lubis, Lc. Al-Hafidz, para asatidz, serta beberapa tokoh masyakarat, bertempat di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan Annaba Center Indonesia, Jl. Cendrawasih IV No.1, RT.02/RW.03, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan.