REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan dua fokus permasalahan yang akan ditekankan oleh Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47, awal bulan depan.
“Kita akan fokus mendorong peran-peran Muhammadiyah menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan di forum muktamar nanti. Dua masalah utama yang akan kita dorong adalah korupsi dan gerakan ekonomi jamaah,” kata Dahnil kepada ROL, Jumat (24/7).
Dahnil menjelaskan, Muhammadiyah masih berhadapan dengan masalah sosial kemasyarakatan. Tingginya populasi umat Islam di Indonesia, belum disertai kemandirian ekonomi. Menurut dia, tidak lebih dari 20 persen sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh umat Islam. Sementara, sejumlah aset penting menjadi milik korporasi atau investor asing.
Ia menambahkan, dalam muktamar nanti pihaknya juga ingin mendorong Muhammadiyah lebih aktif terlibat dalam menjaga moral bangsa. Salah satunya, menghadirkan kembali nilai-nilai kejujuran. Sebagaimana, Nabi Muhammad pada masa itu diturunkan untuk memperbaiki akhlak umat manusia.
Ia mengingatkan, kejujuran tak lain adalah nilai anti-korupsi. Ketika karakter jujur sudah menjadi nilai yang melekat di tengah masyarakat, budaya korupsi akan tersingkir. Karena itu, ia ingin mendorong Muhammadiyah memasifkan gerakan melawan korupsi. Pasalnya, menurut Dahnil, dewasa ini korupsi telah menjadi masalah utama bangsa.
“Kenapa ekonomi melambat, ada dekadensi moral yang luar biasa, salah satu masalahnya adalah korupsi,” tegas Dahnil. Kedua masalah ini diharapkan akan menjadi perhatian bagi kepengurusan Muhammadiyah yang akan datang.