Jumat 24 Jul 2015 21:21 WIB

Pemuda Muhammadiyah Harapkan Sosok Manager Dakwah

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Ketua Ikatan Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat mmberikan keterangan pers di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (22/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Ikatan Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat mmberikan keterangan pers di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar PP Muhammadiyah ke-47 akan berlangsung 3-7  Agustus mendatang. Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berharap, Ketua Umum PP Muhammadiyah nantinya mampu menjadi manager dakwah bagi umat Islam.

“Muhammadiyah ke depan butuh ketua umum yang mampu menjadi manager dakwah,” kata Dahnil Anzar kepada ROL, Jumat (24/7).

Dahnil menjelaskan, manager dakwah ialah sosok yang mampu meramu seluruh potensi dan kekuatan umat Islam di Indonesia. Ia harus memahami tantangan sosial ekonomi yang dihadapi umat. Tidak hanya membawa Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan, tapi juga gerakan sosial ekonomi yang mampu menyelesaikan permasalahan umat.

Menurut Dahnil, karakter ulama atau kapasitas keagamaan tentu menjadi prioritas. Siapapun yang menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah pasti orang yang memahami agama dengan baik. Namun, di samping itu, sosok tersebut juga mesti memiliki karakter terbuka dan jiwa pembaharu seperti yang dibawa oleh Kiai Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah.

Ia pun menekankan, Muhammadiyah ke depan membutuhkan sosok ketua umum yang melihat tantangan dakwah Islam, baik di Indonesia maupun dunia internasional. Pasalnya, kepentingan Muhammadiyah tidak hanya di Indonesia, tapi bersifat internasional. Era pasar bebas ASEAN akan menjadi tantangan tersendiri.

Menanggapi kandidat terkuat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahnil tidak ingin berspekulasi. “Yang jelas siapapun berpotensi menjadi ketua umum PP Muhammadiyah,” tegasnya. Pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah akan dilakukan oleh tiga belas anggota dewan formatur yang telah disepakati oleh peserta muktamar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement