Kamis 18 Jun 2015 15:33 WIB

Melatih Kesabaran dengan Berpuasa

Rep: c 93/ Red: Indah Wulandari
Kata sabar sangatlah mudah untuk diucapkan namun tidak mudah untuk dilaksanakan.
Foto: William-wright.com
Kata sabar sangatlah mudah untuk diucapkan namun tidak mudah untuk dilaksanakan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Puasa bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas kesabaran hingga takbir Idul Fitri berkumandang.

 

“Kesabaran itu bisa ditingkatkan dengan berbagai cara yang salah satunya dengan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Sebab, dengan berzikir bisa membuat hati menjadi lebih tenang,” ujar Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Kamis (18/6).

Ia pun menyebutkan hadist yang menyatakan bahwa ketika sedang berpuasa, kemudian ada orang yang memancing-mancing untuk marah, Rasulullah SAW mengajarkan agar kita mengatakah dalam diri bahwa, “Saya sedang berpuasa.”

Hakikat dari hadist tersebut, katanya, setiap Muslim harusnya bisa menanamkan kesadaran bahwa hakikat dari puasa adalah mengontrol diri. Tujuannya agar setiap Muslim bisa mengerjakan segala sesuatu yang baik dan menghindari segala sesuatu yang tidak baik.

Abdul Mu’ti menambahkan, hakikat dari puasa adalah membentuk karakter agar setiap Muslim yang menjalankan tidak berlebih-lebihan dan tidak rakus. Sebab, makna Ashiyam secara bahasa pun adalah menahan diri dan mencukupkan diri agar tidak berlebih-lebihan.

 

“Jadi kalau minum ya secukupnya saja, kalau hausnya sudah ilang ya berhinti, makan juga sama. Membeli pun harus sama, beli lah sesuatu yang betul-betul diperlukan, bukan membeli sesuatu karena ingin menunjukan kehebatan. Ini kan sama juga cara melatih kesabaran,” tambah dia.

 

Menurutnya, sabar menurut agama tidak hanya diperlukan ketika kita tertimpa musibah atau tatkala menderita. Tetapi, ketika kita berada dalam suatu kejayaan pun mestinya bisa bersabar. Malahan sabar tersebut lebih sulit daripada bersabar ketika mendapat musibah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement